TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii tak bisa menahan kemarahannya mendengar adanya rentetan bom Surabaya. Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini menilai rentetan kasus terorisme yang merebak seperti teror Mako Brimob dan Bom Surabaya bisa berimbas luas dan dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menggoyang pemerintahan.
"Yang saya khawatirkan ini (rentetan teror Mako Brimob dan Bom Surabaya) ini imbasnya ke legitimasi pemerintah," ujar Buya, panggilan Ahmad Syafii ditemui dikediamannya, Minggu 13 Mei 2018.
Baca: Bom di Surabaya, Persekutuan Gereja Dapat Info 25 Lokasi Diincar
Buya menduga rentetan teror sejak peristiwa Mako Brimob juga bom gereja Surabaya akan digoreng isunya oleh berbagai kelompok.
"Nanti keluar pandangan 'Wah, Negara kok tak bisa mengamankan rakyatnya' kalau muncul begitu kan repot," ujar Buya.
Padahal menurut Buya polisi pun sejauh ini sudah bergerak cepat menangani rentetan teror itu meski masih perlu dievaluasi efektifitasnya.
BACA: Pelaku Bom di Surabaya Satu Keluarga, Begini Pembagian Tugasnya
Buya menuturkan kelompok yang ingin menggoreng isu itu seperti mendapat angin untuk menggoyang legitimasi pemerintah juga Polri. Terlebih ketika ada teror bom Surabaya dan teror di markas Brimob yang selama ini tampak kuat dan gagah pengamananya.
"Jadi rentetan teror ini serasa seperti puncak gunung es yang terus bermunculan dan berimbas ke mana mana kalau tak segera ditemukan akarnya," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO