TEMPO.CO, Jakarta - Seketaris Jendral DPP Partai Beringin Karya atau Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan pihaknya tidak mau ikut-ikutan #2019GantiPresiden, namun dia mengatakan partainya akan memulai gerakan #2019GantiLegislatif. Pembuatan gerakan itu, kata dia, karena Partai Berkarya khawatir dengan kondisi para pemimpin legislatif saat ini.
“Tokoh politik saling melaporkan ke polisi, berita bohong, dan hoax di mana-mana, negara seperti tidak mampu mengurusnya,” kata Priyo saat ditemui di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Mei 2018.
Baca juga: Priyo Budi Dipinang Tommy Soeharto, Golkar: Itu Biasa
Adapun soal kapan Partai Berkarya akan memulai gerakan itu, Priyo mengatakan baru akan melakukannya dalam waktu dekat ini. Sebab, partainya baru saja mendapat pengesahan pada 25 April lalu.
Sebelumnya, gerakan memakai tanda pagar menjadi popular di media sosial. Gerakan seperti itu awalnya dikenalkan oleh politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera melalui #2019GantiPresiden. Kubu pro Jokowi pun juga membuat gerakan #2019DiaSibukKerja untuk menandinginya.
Baca juga: Tommy Soeharto Gandeng Priyo Budi Jadi Sekjen Partai Berkarya
Lebih lanjut, Priyo menargetkan Partai Berkarya setidaknya bisa menempati lima besar dan masuk parlemen. Oleh sebab itu, gerakan #2019GantiParlemen menjadi salah satu bentuk target partai baru itu menduduki kursi pemerintahan.
“Kami ingin menunjukkan ke masyarakat masih enak zamanku, toh? Zaman Soeharto saat sandang, pangan, dan papan masih murah,” kata dia.