TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan tidak ada erupsi susulan setelah erupsi freatik Gunung Merapi, Jumat, 11 Mei 2018, pukul 07.40. “Hingga saat ini, jam segini, sudah konfirmasi ke Jogja, tidak ada erupsi susulan,” kata Kasbani di kantornya, di Bandung, Jumat. Selain itu, tidak ada (aktivitas) kegempaan yang menunjukkan adanya peningkatan tekanan magma.
Kasbani mengatakan erupsi Gunung Merapi menghasilkan kolom asap putih setinggi 5.500 meter dari puncak gunung. “Erupsi ini terkait dengan aktivitas freatik karena ada tekanan gas, uap air, yang ada di situ.” Erupsi ini tidak terkait langsung dengan aktivitas magmatik.
Baca: 160 Pendaki Gunung Merapi Telah Dievakuasi dalam Kondisi Selamat
Menurut Kasbani, indikasinya terlihat dari warna kolom asap yang dihasilkan erupsi Gunung Merapi yang berwarna putih, yang artinya banyak uap air. Mungkin ada juga sedikit abu yang dibawa saat erupsi sampai ke arah selatan-tenggara, ke arah Yogyakarta. “Tapi abu ini material lama yang dibawa erupsi tadi.”
Kasbani berujar aktivitas erupsi freatik tercatat peralatan seismik pemantauan Gunung Merapi. “Aktivitas kegempaannya tidak signifikan. Gempa freatik ini biasanya terjadi tiba-tiba dan sesaat.”
Dua jam sebelum erupsi, peralatan yang memantau temperatur kawah merekam terjadinya perubahan suhu di puncak Gunung Merapi. Temperatur kawah yang biasanya tercatat di bawah 100 derajat Celsius, mendadak melonjak hingga 150 derajat Celsius, dua jam sebelum erupsi.
Baca: Erupsi Gunung Merapi, Bandara Adisucipto Ditutup Lagi hingga Sore...
Kasbani mengatakan pascaerupsi freatik, pencatatan terakhir suhu permukaan kawah Gunung Merapi sudah menurun drastis. “Pemantauan kami siang ini sudah menurun sekitar 50-an derajat Celsius.”
Hingga saat ini, kata Kasbani, tidak terpantau adanya perubahan signifikan atas aktivitas Gunung Merapi itu. “Aktivitas-aktivitas lainnya, seperti kegempaan, kemudian deformasi, tidak terindikasi atau prekursor yang signifikan,” ujarnya.