TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, mendeklarasikan diri siap maju menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden 2019. Namun ia enggan menentukan tokoh yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden. "Enggak, dong," kata Rizal Ramli di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018.
Rizal Ramli mengatakan melihat dan belajar dari pengalaman Presiden Joko Widodo ketika maju dalam pilpres 2014. Saat itu, kata Rizal, yang menentukan calon presiden adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bukan Jokowi.
Baca: Diusulkan Jadi Cawapres Prabowo, Rizal Ramli: Amin
"Dia (Jokowi) kan bukan pemimpin partai. Kami bukan pemimpin partai, duit enggak punya, partai enggak punya. Masak, kami nentuin semuanya?" ujarnya.
Rizal Ramli menuturkan ingin membawa suasana kompetisi menjadi asyik. Ia ingin menggeser permainan pencitraan menjadi gagasan. Seperti yang dilakukan pemimpin terdahulu, kata dia, persaingan hanya seputar gagasan, rekam jejak, dan karakter. "Nah, ini kita sudah terlalu lama permainan pencitraan. Kita mesti ubah permainan."
Rizal Ramli telah mendeklarasikan diri siap maju menjadi capres untuk pemilu 2019 pada 5 Maret 2018. Belakangan ini, ia aktif menemui sejumlah tokoh nasional. Awal bulan ini, Rizal menemui Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan.
Baca: Rizal Ramli: Indonesia Lucu, Berlomba Jadi Calon Wakil Presiden
Rizal Ramli menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hampir setahun menjabat, Rizal dicopot dan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.