TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia Aditya Perdana menyoroti merosotnya elektabilitas partai-partai politik pendukung Joko Widodo atau Jokowi kecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bila merujuk pada hasil survei Roda Tiga Konsultan. "Tren ini menarik bahwa PDIP naik sendiri sementara partai koalisi lainnya turun," ujar Aditya di kawasan Lebak Bulus, Kamis, 10 Mei 2018.
Berdasarkan hasil survei elektabilitas PDIP naik menjadi 24,8 persen pada survei April 2018. Sedangkan survei pada September 2017 elektabilitas partai berlogo banteng itu 21,1 persen.
Breaking News: Dewi Perssik, Zaskia Gotik, dan Ayu Ting Ting Berhijab, Wow.. Pangling!
Survei terbaru itu dilakukan pada 21 April 2018 hingga 2 Mei 2018. Metode yang dipakai ialah stratified systemic random sampling dengan responden 1.601 orang dan margin of error 2,5 persen.
Baca: Survei RTK: Elektabilitas Jokowi Naik, Prabowo Stagnan
Elektabilitas Golkar menurun dari 10,8 persen pada September 2017 menjadi 8,8 persen pada April 2018. Hal yang sama dialami oleh Partai Kebangkitan Bangsa yang turun tipis dari 6,5 persen menjadi 6,2 persen. Adapun Partai Persatuan Pembangunan anjlok dari 2,9 persen menjadi 2,7 persen dan Partai Nasional Demokrat dari 2,3 persen menjadi 1,5 persen.
Sebaliknya, elektabilitas partai politik pendukung Prabowo Subianto justru naik. "Partai pendukung Prabowo, Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), elektabilitasnya naik," kata Aditya.
Simak: LSI Sebutkan Penyebab Elektabilitas Rendah Partai di Pilpres 2019
Gerindra naik dari 7,8 persen pada September 2017, menjadi 12,4 persen pada April 2018. Sedang PKS suaranya naik dari 1,7 persen menjadi 2,8 persen. Elektabilitas partai yang belum menentukan dukungan juga mengalami kenaikan. Partai Demokrat naik dari 6,1 persen menjadi 7,8 persen. Sedangkan Partai Amanat Nasional dari 1,3 persen menjadi 1,6 persen.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Ace Hasan Syadzili Ace berharap elektabilitas partainya terdongkrak setelah memutuskan mendukung Jokowi . "Walaupun kami menyadari asosiasi Jokowi dengan PDIP masih sangat kuat," ujar Ace.
Simak: KPU Minta Lembaga Survei Transparan Soal Pendanaan
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga mengatakan partainya sebenarnya tak mau mendominasi efek Jokowi. Hanya saja, hasil survei, kata dia, menunjukkan demikian. "Kami jujur mengakui Jokowi naik kami naik, Jokowi turun kami turun."