TEMPO.CO, Blitar - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencari figur yang berkarakter untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi pada pemilihan presiden 2019. Sejumlah nama tengah dikaji untuk diumumkan usai pelaksanaan pemilhan kepala daerah 27 Juni mendatang.
“Kami mencari pemimpin yang berkarakter dan bukan hanya elektoral,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat mendampingi Megawati Soekarnoputri berziarah di makam Bung Karno, Kamis 10 Mei 2018.
Baca: Cawapres Jokowi, Cak Imin dan Airlangga Hartarto Saling Mendoakan
Menurut Hasto, saat ini nama calon wakil presiden dari PDIP masih dalam pembahasan Megawati dan Jokowi. Sesuai amanat kongres, untuk calon wakil akan ditetapkan oleh Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati.
Hasto mengatakan ada beberapa nama yang masuk dalam pembahasan calon wakil presiden di internal PDIP. Namun dia masih enggan menyebutkan identitas mereka hingga diumumkan secara resmi oleh partai setelah tanggal 27 Juni 2018.
PDIP, kata Hasto, telah mempersiapkan mesin politik yang kuat untuk memenangkan Jokowi pada pilpres 2019. Selain partai, sebanyak 2.832 calon legislatif juga diberi tugas memenangkan Jokowi di daerah pemilihan masing-masing. “Partai menyiapkan 2.832 calon legislatif, yang sekaligus akan menjadi mesin pemenangan Jokowi,” kata Hasto.
Baca: Begini Susi Pudjiastuti Diajari Jawab Soal Jadi Cawapres Jokowi
Namun sebelum berkonsentrasi pada pilpres, PDIP akan fokus pada pemenangan pilkada terlebih dulu. Sebab, kemenangan pilkada akan membantu pemenangan presiden dan legislatif yang akan dilaksanakan serentak tahun 2019 mendatang.
Saat ini PDIP masih melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan sejumlah partai politik. Hasto mengklaim sebanyak delapan partai telah memberikan dukungan untuk mengusung Jokowi sebagai calon presiden.
Mereka adalah Partai Nasional Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, Perindo, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.