Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

20 Tahun Reformasi, Saat Puisi Wiji Thukul Bergema di DPR

image-gnews
Pengunjung melihat foto karya Pewarta Foto Tempo dalam acara peringatan 20 tahun Reformasi
Pengunjung melihat foto karya Pewarta Foto Tempo dalam acara peringatan 20 tahun Reformasi "Kembal ke Rumah Rakyat" di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Mei 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 20 tahun reformasi, orang-orang yang dinyatakan hilang hingga kini tak jelas nasibnya. Salah satu orang hilang itu adalah penyair Wiji Thukul. Namun puisi-puisi Wiji Thukul yang menggelorakan perlawanan terhadap Orde Baru tak ikut hilang.

Dalam acara memperingati 20 Tahun Reformasi yang digelar Tempo dan DPR, karya-karya Wiji Thukul dibacakan lagi pada Selasa 8 Mei 2018. Selain sajak Wiji Thukul, beberapa karya penyair lain seperti Rendra, Sapardi Djoko Damono, dan Joko Pinurbo juga ikut dibacakan.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Raharjo, yang hadir mengenakan baju batik hitam dan cokelat, membacakan puisi karya Wiji Thukul berjudul Tanah.

"Sekiranya yang bersangkutan telah mendahului kita, mari kita doakan saudara Wiji Thukul mendapat tempat di sisi Allah," kata Agus sebelum membaca puisi. "Tanah mestinya dibagi-bagi. Jika cuma segelintir orang menguasai, bagaimana hari esok kamu?

Tanah mesti ditanami karena hidup tidak hanya hari ini...," ujar Agus membacakan puisi.

Baca juga: Eks Aktivis Reformasi di DPR Dituntut Dorong Selesaikan Kasus Ini

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, juga membawakan puisi Wiji Thukul, judulnya Suara. Puisi ini ditulis agar masyarakat berani bersuara terhadap penindasan. Eko mengaku kurang beruntung karena tidak punya darah seni. "Menyanyi saja tidak bisa, apalagi baca puisi.
Karena Tempo yang meminta, saya harus bacakan," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikutnya ada aktor Lukman Sardi yang membacakan puisi berjudul Peringatan. "Jika rakyat pergi, ketika penguasa pidato, kita harus hati-hati. Barangkali mereka putus asa, kalau rakyat bersembunyi dan berbisik-bisik, ketika membicarakan masalahnya sendiri, penguasa harus waspada dan belajar mendengar," tutur Lukman dengan penuh penghayatan. Suaranya kadang rendah dan kadang meninggi. Alumni Universitas Trisakti ini sempat berbagi pengalaman tentang peristiwa di kampusnya saat 1998.

Dalam puisi lainnya, Wiji Thukul, bunga menjadi metafora sebagai lambang untuk melawan penindasan. Seperti puisi Bunga dan Tembok yang dibacakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. "Saya tidak pernah ahli membaca puisi dan menyanyi. Tapi demi kawan-kawan dan untuk memperingati reformasi, maka saya bacakan," ujar Susi yang memakai baju merah terang dan celana hitam. Menurut dia, reformasi adalah salah satu titik tonggak sejarah yang penting bagi bangsa ini.

Aktor Reza Rahadian juga membawakan sajak Wiji Thukul, yang berjudul Nyanyian Abang Becak. Puisi ini menggambarkan situasi ekonomi Indonesia yang sedang dilanda krisis. "Siapa tidak marah bila kebutuhan hidup semakin mendesak?" Tutur Reza. Puisi itu juga ada yang berbahasa Jawa, Reza membacakannya dengan penuh penghayatan.

Yang berbeda adalah Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, yang membacakan puisinya sendiri. Puisi yang dia tulis pada tahun 1993 ini berkonteks Indonesia yang masih di bawah otoritarianisme. "Kepada kekasihku, hari ini aku tidak pulang lagi. Aku harus turun ke jalan bersama mahasiswa yang lain," ujarnya dengan suara menggebu.

Hanif mengatakan generasi milenial berutang kepada generasi 1990-an. "Karena generasi sebelumnya sudah mencapai reformasi, maka generasi sekarang harus menjaga agar kebebasan berekspresi itu harus digunakan dengan positif dan baik," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

51 hari lalu

Raharja Waluya Jati. ICW
Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.


Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

10 Februari 2024

Fitri Nganthi Wani (kanan), anak penyair dan aktivis HAM Wiji Thukul bersama seniman dan budayawan Yogyakarta, Butet Kertaredjasa (kiri) hadir di Hajatan Rakyat di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah

Wani tampil membacakan salah satu puisi karya sang ayah, Wiji Thukul di gelaran kampanye terakhir Ganjar-Mahfud.


Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

13 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto saat menerima dukungan dari Nelayan di Kertanegara 4, Jakarta, Jumat, 12 Januari 2023. Nelayan yang tergabung dalam Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumuing Raka pada Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Koran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim

TKN menyatakan penyebutan Prabowo Subianto sebagai penculik aktivis 1998 sebagai tindak pidana pemilu.


Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

23 Desember 2023

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat menggunakan pakaian adat Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat menggunakan pakaian adat Madura tiba untuk menjalani debat perdana calon wakil presiden untuk pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023. Debat cawapres kali ini mengangkat tema soal ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ganjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998

Ganjar Pranowo belum bisa memastikan apakah akan menandatangani kontrak politik soal pelanggaran HAM 1998.


60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

27 Agustus 2023

Aktivis reformasi yang juga Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid membawakan lagu saat menghadiri peringatan 60 tahun penyair Wiji Thukul di Galeri Nasional, Jakarta, Sabtu, 26 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

Wiji Thukul menemukan api bagi simbol perlawanan melalui kalimat-kalimat yang menjadi roh bagi kebangkitan jiwa-jiwa melawan rezim otoritarianisme.


Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Jefri Nichol saat ditemui di Kemang Village XXI Jakarta, Senin 16 Desember 2019. TEMPO | Chitra Paramaesti
Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.


Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini

7 Januari 2023

Mbak Pon dan Wiji Thukul dalam unggahan Wahyu Susilo. Foto : Instagram/wahyususilo
Istri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini

Serangan jantung seperti yang dialami istri Wiji Thukul karena aliran darah ke jantung sangat berkurang. Apa penyebab silent killer ini?


Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Mbak Pon dan Wiji Thukul dalam unggahan Wahyu Susilo. Foto : Instagram/wahyususilo
Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.


Jokowi Janji Cari Wiji Thukul, Sahabat Dekat Wiji Thukul-Sipon: Ketika Jadi Presiden Lupa Semua

7 Januari 2023

Sipon. Istimewa
Jokowi Janji Cari Wiji Thukul, Sahabat Dekat Wiji Thukul-Sipon: Ketika Jadi Presiden Lupa Semua

Setelah Wiji Thukul hilang, Sipon tak tinggal diam. Ia mencari suaminya sampai Komnas HAM, bertemu para menteri, dan medapatkan janji Jokowi. Kesehatannya menjadi taruhannya.


Adik Wiji Thukul Sebut Sipon Bukan Sekadar Istri Aktivis

7 Januari 2023

Sipon. Istimewa
Adik Wiji Thukul Sebut Sipon Bukan Sekadar Istri Aktivis

Wahyu Susilo, adik Wiji Thukul, menyebut Sipon bukan sekadar istri aktivis, melainkan aktivis itu sendiri.