TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, meminta pihak kampus mengantisipasi adanya praktik perjokian dalam ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). "Informasi yang saya dapat hari ini, semua berjalan baik dan tidak ada masalah untuk SBMPTN besok," ujar Nasir di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.
Dia menegaskan bahwa pihak kampus harus mengantisipasi perjokian pada SBMPTN. "Masalah perjokian kami antisipasi betul, jangan sampai hal itu terjadi. Saya berharap pada tahun ini SBMPTN jauh lebih baik," katanya. Nasir juga meminta panitia penyelenggara mengantisipasi buruknya koneksi internet.
Baca: Ikut Ujian SBMPTN Berbasis Android? Ini yang Harus Dibawa
Nasir menegaskan pihaknya akan menindak tegas setiap kasus perjokian. Jika ada mahasiswa yang menjadi joki, ia memastikan akan mengeluarkan mahasiswa tersebut dari kampus.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Manado Julyeta Runtuwene, mengatakan pihaknya meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi kasus perjokian pada SBMPTN. "Kami sudah berpengalaman, apalagi dengan sistem online lebih aman dari perjokian," kata Julyeta.
Pendaftaran SBMPTN 2018 telah ditutup 27 April pukul 22.00 WIB. Jumlah total pendaftar SBMPTN 2018 sebanyak 860.001 peserta yang terdiri atas 341.290 sains-teknik, 359.140 sosial-humaniora, dan 159.571 peserta campuran.
Baca: Besok SBMPTN Digelar, Sudah Cek Lokasinya?
Dari total pendaftar SBMPTN 2018 tersebut, tercatat peserta reguler sebanyak 672.816 peserta dan peserta bidikmisi sebanyak 187.185 peserta.
Adapun jumlah yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 833.820 peserta dan yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta. Di dalamnya termasuk 1.000 peserta akan menggunakan Android.
Pelaksanaan ujian tulis SBMPTN 2018, akan dilaksanakan pada 8 Mei 2018 secara serentak di 42 Panitia Lokal (Panlok). Sedangkan untuk Ujian Keterampilan (UK) akan dilaksanakan pada 9 Mei 2018 atau 11 Mei 2018.