TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Chaniago, memprediksi isu kemiskinan bakal menjadi momok untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurunnya daya beli masyarakat dan isu tenaga kerja asing, kata dia, berpotensi digunakan lawan untuk mengalahkan Jokowi.
"Contohnya, ibu-ibu ke pasar bawa uang Rp 50 ribu itu enggak cukup. Ongkosnya saja pulang pergi sudah berapa. Itu belum harga beras yang dan kebutuhan pokok lain yang melonjak naik," kata Pangi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.
Baca: Voxpol Prediksi Pilpres 2019 Diikuti Tiga Calon dan Dua Putaran
Dia memprediksi isu kemiskinan itu akan dikaitkan dengan derasnya arus tenaga kerja asing masuk ke Indonesia, khususnya dari Cina. Apabila dikombinasikan dengan kemunculan poros ketiga dan pemilihan dua putaran, kata Pangi, Jokowi, sebagai calon inkumben dapat kalah. "Jadi poros yang enggak masuk putaran kedua bergabung dengan lawan Jokowi. Jadi intinya, asal bukan Jokowi," ujar Pangi.
Pangi memperkirakan skema yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada 2017 bakal terjadi. Menurut dia, dua kelompok anti Jokowi akan bersatu di putaran kedua. Ia berpendapat kampanye kegagalan Jokowi menciptakan kesejahteraan masyarakat akan dilakukan secara masif.
Selain itu, Pangi memprediksi Pilpres 2019 bakal diikuti tiga pasangan calon presiden. Nama Gatot Nurmantyo berpotensi menjadi calon penantang kuat Joko Widodo dan Prabowo Subianto. "Saya memprediksi jika poros ketiga mengusung Gatot Nurmantyo sebagai capres, pilpres akan berlangsung dua putaran," ujar dia.
Baca: Relawan Jokowi Siapkan Beragam Strategi untuk Pilpres 2019
Prediksi itu bukan tanpa alasan. Menurut Pangi, kemunculan tiga calon presiden dan wakil presiden berpotensi muncul karena sejumlah partai politik tak kunjung mendeklarasikan calon yang bakal didukung dalam pilpres. "Diperkirakan karena tarik menarik kepentingan," kata dia. Posisi calon wakil presiden dari dua poros, Jokowi dan Prabowo, menjadi pertimbangan.
Meski begitu, Pangi melihat ada kemungkinan lain, yaitu saat ada yang masih menginginkan Prabowo legowo sebagai king maker. Kelompok itu, kata dia, melihat peluang bakal calon presiden lain, Gatot Nurmantyo, lebih besar untuk mengalahkan Jokowi. "Jadi sekali lagi, kalau pilpres dua putaran dan calon yang diusung poros ketiga adalah Gatot, maka Jokowi bisa terancam kalah," katanya.