TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Rizieq Shihab, Kapitra Ampera berharap polisi mau menghentikan seluruh kasus yang menjerat pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu sebagai tersangka. “Kami berharap kasus lain juga segera dihentikan,” kata dia saat dihubungi, Jumat, 4 Mei 2018.
Kepolisian Daerah Jawa Barat sebelumnya telah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk kasus dugaan penodaan Pancasila dan pencemaran nama baik dengan tersangka Rizieq Shihab. Kepolisian beralasan tidak menemukan cukup bukti dalam perkara itu.
Baca juga: Istana: Belum Ada Jawaban Soal Penghentian Kasus Rizieq Shihab
“Penyidik telah menghentikan kasus tersebut sejak akhir Februari,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Ajun Komisaris Besar Trunoyudho Wisnu Andiko.
Namun, selain kasus di Polda Jawa Barat, Rizieq Shihab juga berstatus tersangka untuk kasus dugaan pornografi. Kasus ini bermula dari beredarnya foto percakapan mesum yang diduga terjadi antara Rizieq dengan Firza Husein di media sosial. Polda Metro Jaya kemudian menetapkan Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus ini sejak 29 Mei 2017.
Baca Juga:
Baca juga: Ulama PA 212 Menelepon Rizieq Shihab sebelum Bertemu Jokowi
Polisi menyangkanya melanggar Pasal 4 Ayat 1 juncto Pasal 29, Pasal 6 juncto Pasal 32, dan Pasal 8 juncto Pasal 34. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Namun proses penyidikannya tertunda, karena dia keburu berangkat umrah ke Arab Saudi pada 26 April 2017. Hampir setahun berlalu ia belum kembali ke tanah air.
“Kami minta pada Polri dan minta jajaran lain untuk menghentikan proses lain,” ujar Kapitra.
