Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demo Rusuh Mahasiswa Merembet ke Soal Suksesi Keraton Yogyakarta

image-gnews
Puluhan orang yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Anti Anarkisme atau Aman menggelar unjuk rasa tandingan setelah sebelumnya ada unjuk rasa penolakan Bandara NYIA yang berujung rusuh di depan Kampus UIN Sunan Kalijaga. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Puluhan orang yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Anti Anarkisme atau Aman menggelar unjuk rasa tandingan setelah sebelumnya ada unjuk rasa penolakan Bandara NYIA yang berujung rusuh di depan Kampus UIN Sunan Kalijaga. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Demo rusuh mahasiswa Yogyakarta pada Hari Buruh Internasional pada Selasa 1 Mei 2018 lalu merembet ke masalah suksesi Keraton Yogyakarta. Sekelompok orang yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Anti Anarkisme atau Aman Yogyakarta mendatangi Markas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menanyakan tulisan Bunuh Sultan yang muncul dalam unjuk rasa tersebut.

“Kami ingin tahu, dari 12 tersangka yang ditetapkan, bisa diungkap siapa saja yang menulis Bunuh Sultan, agar bisa diketahui dan ditelusuri siapa otak dibalik pelaku,” ujar Koordinator Aliansi Masyarakat Anti Anarkisme, Agung Budyawan di Polda DIY, Jumat 4 Mei 2018.

Baca juga: Enggan Ikut Prosesi Bersama, Adik Sultan HB X: Kami Masih Menjauh

Agung menuturkan, ancaman Bunuh Sultan dalam aksi demo itu bukan sekedar melukai perasaan warga yang sampai saat ini masih menaruh hormat besar pada Raja Keraton sekaligus gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X atau HB X.

Menurut Agung, jika tak diungkap tulisan bernada ancaman membunuh Sultan HB X itu akan menimbulkan spekulasi terkait susksesi di tubuh Keraton Yogya.

“Secara etis ancaman Bunuh Sultan itu di luar adab dan nalar, kalau sudah dibunuh terus mau diganti siapa di belakangnya ? itu tetap tak bisa dibenarkan,” ujar Agung.

Masalah suksesi Keraton Yogyakarta beberapa waktu terakhir menimbulkan polemik. Pada 31 Agustus 2017 lalu, Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materi Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta. Dalam undang-undang yang baru disebutkan baik laki-laki maupun perempuan bisa menjadi Gubernur DIY dengan tahta Sultan Hamengku Buwono.

Dengan begitu, Sultan HB X yang tak memiliki anak laki-laki bisa meneruskan jabatannya pada putri sulungnya GKR Pembayun. Namun ini menjadi polemik karena berdasar tata adat atau paugeran Keraton Yogya, seharusnya yang menjadi Sultan sekaligus gubernur berikutnya adalah putra tertua keturunan Sultan HB X dari istrinya yang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: GKR Hemas Bicara Soal Raja Perempuan di Keraton Yogyakarta

Agung menuturkan baru kali ini di Yogya ada demo mahasiswa yang memasukkan materi ancaman pembunuhan pada raja keraton Yogyakarta. Ini memicu kecurigaan lebih kuat jika demo itu hanya menjadikan aksi May Day sebagai kedok belaka.

“May Day hanya isu pengalih, karena yang muncul dalam spanduk dan poster yang sempat kami copot saat demo bukan bicara soal buruh,” ujarnya.

Aliansi sempat mencopoti tulisan spanduk selain Bunuh Sultan juga penolakan pembangunan bandara baru Kulon Progo, hapuskan Sultan Ground dan Pakualaman Ground, serta hapuskan feodalisme Yogya.

Namun dari pertemuan dengan pihak kepolisian itu, aliansi itu belum mendapatkan nama siapa dari para tersangka yang menghasut ancaman pembunuhan.

“Polisi masih melanjutkan penyidikan soal (siapa pengancam pembunuhan) itu, kami belum diberitahu karena masuk materi pemeriksaan,” ujarnya.

Sebelumnya Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Yogyakarta mengatakan aksi mahasiswa yang berujung rusuh di depan kampus UIN itu disusupi orang-orang tak dikenal. Merekalah yang menurut PMII melakukan tindakan anarkistis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

18 jam lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

1 hari lalu

Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Libur Lebaran, Yogyakarta Siagakan Petugas Monitor Ketat 33 Destinasi Wisata Populer

Ada 33 titik destinasi populer di Yogyakarta yang akan diawasi ketat, sebagian besar merupakan wilayah Pantai Selatan.


6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

1 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

1 hari lalu

Wisatawan mancanegara menyambangi Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Khawatir Terimbas Cuaca Buruk, Yogya Gelar Sidak Serentak Pantau Stok Pangan Menjelang Lebaran

Kekhawatiran kurangnya stok pangan pada masa libur Lebaran 2024 sempat muncul akibat kondisi cuaca buruk.


Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

1 hari lalu

Petugas BPTJ mengecek fisik bus saat pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) di Terminal Jatijajar Tipe A, Depok, Jawa Barat, Jumat 31 Maret 2023. Pemeriksaan kelaikan kendaraan tahap pertama dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek  (BPTJ) untuk memastikan laik jalan guna memberi kenyamanan dan keselamatan penumpang saat mudik lebih awal Hari Raya Idul Fitri 1444H. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Arus Mudik di Terminal Jatijajar Depok Diprediksi Mulai H-10

Dinas Kesehatan Kota Depok memeriksa kesehatan sopir bus di Terminal Jatijajar secara periodik, dan saat arus mudik akan ada posko layanan.


Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

1 hari lalu

Sebuah mobil wisatawan tengah dievakuasi petugas pasca mengalami kecelakaan tunggal di jalur Cinomati Bantul Sabtu 9 Desember 2023. Dok.istimewa
Yogyakarta Waspadai Jalur Rawan Libur Lebaran, Akses Cinomati Terlarang Bagi Wisatawan

Jalur Cinomati Yogyakarta dikenal berbahaya karena kontur jalannya sangat curam sehingga banyak mobil tak kuat menanjak.


Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

2 hari lalu

Pantai Dewa Ruci Jatimalang Purworejo. Dok.  Pemkab Purworejo
Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

Libur lebaran di Yogyakarta, ada banyak destinasi wisata yang searah kota Pelajar itu


Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

2 hari lalu

Komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar event saat masa ramadhan. (Dok.istimewa)
Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.


Saat Tugu Yogya hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta Gelap Gulita Kampanyekan Earth Hour

3 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta gelap gulita saat menggelar kampanye Earth Hour Sabtu (23/3). (Dok. Istimewa)
Saat Tugu Yogya hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta Gelap Gulita Kampanyekan Earth Hour

Selama 60 menit, gedung-gedung di area itu serentak mematikan lampu penerangannya sebagai bentuk dukungan gerakan Earth Hour.


NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

3 hari lalu

Sejumlah komunitas mobil mengikuti event NgabubuDrive sembari menunggu waktu berbuka puasa di pelataran parkir Ambarrukmo Plaza Yogyakarta Sabtu 23 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.