TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengingatkan anggota TNI untuk tidak berangan-angan menjadi kepala daerah setelah bertugas menjadi prajurit.
"Jadi masuk tentara, jangan sampai baru masuk, baru tengah jalan sudah berangan-angan pengen jadi apa, waduh ini rusak, jadi bupati, gubernur dan terakhir jadi presiden," kata Ryamizard saat memberikan pengarahan kepada prajurit Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhasau) di Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Jumat, 4 Mei 2018.
Baca: Panglima TNI: Jalan Tikus di Perbatasan Rawan Penyelundupan
Menurut Ryamizard, cita-cita ketika sudah masuk tentara adalah menjadi prajurit yang profesional. Makna profesional yang dia maksud adalah prajurit yang mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. "Menjadi gubernur, bupati itu di tengah jalan diminta orang. Jangan minta minta, tidak benar itu," kata dia.
Baca: Kemenhan Sebut Ada Keterlambatan Pembuatan Pesawat Tempur KFX/IFX
Ryamizard mengatakan prajurit yang baik tidak meminta-minta. Ia menyebut yang meminta-minta itu adalah pengemis. "Tapi kalau dikasih alhmdulilah," kata Ryamizard.
Ia pun bercerita saat dulu menjadi prajurit suka meminta-minta, tapi yang dia minta adalah tugas. Saat Ryamizard kursus di Bandung, tiba-tiba dia diminta langsung ke perbatasan. Karena penugasan itu dia langsung siap berangkat, padahal biasanya dia pulang ke rumah terlebih dahulu. "Kalau tidak menjiwai akan stres. Kalau saya seneng. Tidak ada suka duka, sebagai prajurit suka," ujar Ryamizard.
Baca: Jokowi Senang Personel Wanita TNI dan Polri Jadi Idola Netizen