TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan kasus bocornya percakapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir sedang diselidiki.
"Sudah ada laporan pengacaranya," kata Ari Dono saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Rabu, 2 Mei 2018.
Baca: Alasan Pekerja BUMN Laporkan Pengunggah Percakapan Rini Soemarno
Karena sudah ada laporan, kata Ari Dono, kepolisian langsung melakukan penyelidikan. Menurut dia, prosedur penanganan kasus tersebut sama seperti kasus pada umumnya. "Ya biasa saja, ada laporan kita terima, kita laksanakan penyelidikan," kata dia.
Di lokasi yang berbeda, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan sudah melapor ke kepolisian mengenai rekaman percakapannya dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Rini memberikan kuasa kepada pengacaranya. "Saya sudah lapor ke polisi melalui pengacara. Tunggu saja hasilnya," kata dia usai meninjau proyek Tunnel 1 Halim Kereta Cepat Jakarta Bandung, Halim, Jakarta.
Sebelumnya, tersebar video percakapan Rini dengan Sofyan Basir yang diunggah di Instagram oleh akun @jokerpolitik pada Jumat, 27 April 2018. Dalam keterangannya, akun itu menuliskan, "Akhirnya kedok terbongkar." Adapun materi pembicaraan dua pejabat itu diduga soal bagi-bagi hasil fee sebuah proyek.
Baca: Ketua MPR Minta Rekaman Menteri Rini dan Dirut PLN Dibuka Utuh
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro membenarkan adanya percakapan antara Menteri Rini Soemarno dan Sofyan Basir tersebut. Namun, menurut Imam, percakapan keduanya yang beredar di media sosial telah dipotong.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini isi percakapan Rini Soemarno dengan Sofyan Basir dalam rekaman bukan membahas soal fee. "Saya tahu betul itu bukan soal fee. Itu hanya soal bagaimana public private partnershipdikelola dengan baik," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 30 April 2018.
Menurut Jusuf Kalla, Rini Soemarno dan Sofyan sedang membahas proyek pembangunan terminal penerimaan gas alam cair (LNG) di Bojonegara, Serang, Banten. Proyek tersebut digagas PT Bumi Sarana Migas (BSM) milik Kalla Group, perusahaan keluarga JK. "Itu proyek dimulai tahun 2013, sebelum saya jadi wakil presiden. Nah jadi itu proyek murni swasta," ujarnya.
Baca: Alasan Rini Soemarno dan Sofyan Basir Bahas Pembagian Saham
ZARA AMELIA | FRISKI RIANA | LANI DIANA