TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar berharap Ketua Umum Airlangga Hartarto dipilih sebagai calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Golkar inginkan agar ketua umum Golkar dipilih Jokowi menjadi Wapres," kata koordinator bidang pemenangan Indonesia Timur, Melchias Marcus Mekeng di sela-sela Rapat kerja daerah (Rakerda) Golkar NTT di Kupang, Rabu, 2 Mei 2018.
Menurut dia, dukungan Golkar mencapai 14,5 persen dan PDIP mencapai 18,5 persen. Dukungan dari dua partai itu saja sudah cukup untuk mengusung Jokowi sebagai Capres di Pilpres 2019. "Golkar sudah nyatakan mendukung Jokowi untuk periode kedua," tegasnya.
Baca juga: Golkar Dorong Airlangga Hartarto Jadi Cawapres Jokowi
Terkait dengan Rakerda yang digelar di Kupang, kata dia, Golkar menurunkan sistem yang telah dicanangkan di tingkat nasional berupa sistem demokrasi digital, sehingga apa yang dilakukan Golkar pusat bisa diketahui hingga pengurus tingkat desa.
"Kami akan upayakan agar semua kader Golkar hingga tingkat desa wajib memikili HP Android," tegasnya.
Rakerda ini juga dimaksudkan untuk memberikan pembekalan bagi calon anggota legislatif (Caleg) agar memahami tugas dan fungsinya, jika terpilih menjadi anggota DPRD. "Para caleg akan mengikuti sekolah politik partai Golkar," katanya.
Baca juga: Kapan Cawapres Diumumkan? Jokowi Menjawab...
Dia juga mengingatkan kader Golkar di seluruh Indonesia harus berhenti bermain anggaran, dan NTT harus jadi contoh atau barometer untuk daerah lainnya. "Anggota dewan hidup dari gaji, bukan dari lobi politik komisi dan fraksi," tegasnya.