TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meluncurkan Indonesia Research Education Network (IdREN) di Bandung, Rabu, 2 Mei 2018 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2018. Jaringan itu menjadi wadah kolaborasi antar perguruan tinggi nasional dan internasional dalam kegiatan pembelajaran online, penelitian, dan kerjasama keilmuan.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, IdREN untuk mengembangkan kegiatan pendidikan tinggi khususnya riset dan kolaborasi riset internasional melalui jalur privat. "Saat ini sedang dilaksanakan koneksi akses jaringan dan integrasi layanan ke lembaga nasional seperti Perpustakaan Nasional RI dan LIPI," katanya.
Sementara di perguruan tinggi negeri dan swasta, Kemenristekdikti menjalin 85 perguruan tinggi negeri dan swasta untuk membuat pembelajaran digital yang masif. “Tujuannya seorang profesor bisa mengajari seribu mahasiswa secara lintas waktu dan daerah,” ujar Nasir. Kementistekdikti akan menjamin mutu konten, proses belajar, evaluasi, hingga mutu lulusannya.
Baca juga: Hardiknas 2018, KPAI Dorong Percepatan Program Sekolah Ramah Anak
Direktorat Jenderal Pembelajaran Mahasiswa akan menyiapkan 1.500 modul belajar online yang terbuka dan bisa diakses gratis. Hibah untuk program bernama Sistem Pembelajaran Daring (Spada) itu sebesar Rp 3 miliar dari pemerintah ke perguruan tinggi yang menyiapkan IdREN. Saat ini tercatat 80 perguruan tinggi yang terlibat dalam jaringan.
Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Tri Hanggono Achmad mengatakan, Sistem Pembelajaran Daring (Spada) atau program pembelajaran jarak jauh akan diterapkan segera. Pembukaannya ditandai dengan peluncuran mata kuliah jarak jauh program magister Inovasi Regional. mahasiswa pasca sarjana.
Unpad menurut Tri, mengembangkan layanan e-Learning yang awalnya diutamakan sebagai suplemen perkuliahan. “Sekarang fungsinya ditingkatkan sebagai perkuliahan jarak jauh,” katanya.