TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap sosok yang kerap membuat para politikus gemetar. Bukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau aparat penegak hukum lainnya, tapi yang bisa membuat politikus gemetar adalah para pengusaha yang berkecimpung di industri minyak dan gas (migas).
Menurut Jokowi, industri migas adalah industri yang paling terkenal dan paling elite. Pengusaha yang bermain di industri ini tidak lagi berurusan dengan uang dalam hitungan jutaan, miliaran, atau triliunan rupiah melainkan ratusan triliun rupiah setiap tahun.
"Inilah industri dengan nama-nama besar, dengan tokoh-tokohnya yang sering membikin gemetar para politikus. Enggak tahu kenapa mereka gemetar, tapi untuk saya, ya biasa-biasa saja," kata Jokowi saat membuka Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.
Baca: Presiden Jokowi: Kalau Mau Kaya, Cari Racun Kalajengking
Jokowi mengaku telah dibuat geleng-geleng kepala dengan kondisi industri migas Indonesia saat ini. Ia mencontohkan Pertamina sejak 1970 tidak pernah lagi melakukan eksplorasi dalam jumlah yang besar. "Yang ada eksplorasi yang kecil-kecil. Ini ada apa?" tuturnya.
Jokowi pun memerintahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk memangkas sebanyak-banyaknya regulasi dan peraturan kementerian yang mempersulit masuknya investasi. "Sudah dipangkas 186 peraturan yang membuat ruwet, bertele-tele kalau mau investasi di bidang ini," katanya.
Baca: Jokowi: Musuh Nomor Satu Kita Buang-buang Waktu
Jokowi berujar industri migas sempat mendominasi perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia pada 2010. Lima dari sepuluh perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia saat itu diisi oleh perusahaan migas seperti Exon, Petrochina, Petrobras, Royal Dutch Shell, dan BHP Biliton.
Namun pada 2018 hanya ada satu perusahaan migas yang masuk 10 besar perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia. Perusahaan migas kini tergeser oleh perusahaan-perusahaan teknologi. "Saya kaget juga, satupun perusahaan minyak dan gas tidak ada di situ. Hanya satu kalau enggak keliru, Exon," ucap Jokowi.