TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan kasus intimidasi dan persekusi di car free day (CFD) ada Ahad lalu merupakan salah satu dampak dari pemilihan umum 2019.
"Kasus CFD itu contoh polarisasi karena pemilu. Padahal pemilu belum dimulai," kata Tito saat menjadi pembicara di diskusi Ngobrol Tempo dengan tema Road To 18th Asian Games Rabu, 2 Mei 2018.
Baca: Bawaslu Minta Polisi Usut Intimidasi di Car Free Day
Kasus dugaan intimidasi di CFD dialami oleh beberapa orang yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja. Dalam video yang viral di media sosial, sekelompok orang berkaus #2019GantiPresiden tampak mengintimidasi beberapa orang lain yang memakai kaus #DiaSibukKerja pada Ahad, 29 April 2018.
Dua orang yang merasa diintimidasi itu pun datang ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan tindakan intimidasi yang mereka terima saat berada di CFD itu. Dua orang itu adalah Stedi Repki Watung, 36 tahun dan Susi Ferawati (39).
Baca: Intimidasi di CFD, JK Imbau Jangan Kampanye Sebelum Waktunya
Menurut Tito, kasus intimidasi akibat politik seharusnya tidak sampai terjadi. "Kami tidak ingin masyarakat terjebak dalam konflik perebutan kekuasaan," kata dia.
Tito berharap momen Asian Games 2018 dan bulan suci Ramadhan dalam waktu dekat ini akan mendinginkan situasi poltik yang mulai panas itu. Sebab, kata dia, Asian Games akan menumbuhkan rasa nasionalisme dan memunculkan rasa kebanggaan di masyarakat. "Asian Games 2018 membuat masyarakat tidak melulu dicekoki isu poltik," kata Tito.
Baca: Intimidasi di Car Free Day, PDIP: Tindak Kekerasan pada Perempuan