Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Pendidikan, Pemerintah Didesak Ubah Aturan Usia Perkawinan

image-gnews
Presiden Jokowi berdialog dengan anak-anak pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2017 di Pekanbaru, Riau, 23 Juli 2017. Dalam sambutannya Presiden menyerukan kepada seluruh anak Indonesia untuk serius dalam dunia pendidikan. ANTARA/Rony Muharrman
Presiden Jokowi berdialog dengan anak-anak pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2017 di Pekanbaru, Riau, 23 Juli 2017. Dalam sambutannya Presiden menyerukan kepada seluruh anak Indonesia untuk serius dalam dunia pendidikan. ANTARA/Rony Muharrman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo didesak segera menerbitkan peraturan untuk mengubah usia perkawinan anak perempuan dari 16 tahun menjadi 18 tahun. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional, Direktur Institut KAPAL Perempuan, Misiyah, mengatakan perubahan usia perkawinan agar hak anak untuk wajib sekolah 12 tahun terpenuhi.

"Kami minta presiden menerbitkan peraturan tentang batas usia perkawinan anak," ujar Misiyah dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.

Baca: Hari Pendidikan, PGRI Soroti Pelatihan Guru yang Masih Kurang

Misiyah berpendapat kecenderungan anak putus sekolah terjadi karena melakukan pernikahan pada usia dini. Maraknya perkawinan anak, menurut dia, karena pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan melegalkan perkawinan anak perempuan pada usia 16 tahun.

Misiyah menyebutkan, pada 2015, Indonesia menduduki peringkat ketujuh negara dengan angka perkawinan anak tertinggi versi United Nation Children's Fund. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2015, sekitar 23 persen perempuan berusia 20-24 tahun melakukan perkawinan sebelum usia 18 tahun.

Dampak pernikahan dini tak hanya pada angka putus sekolah yang mencapai 90 persen. Misiyah mencatat perkawinan anak juga akan berimbas pada tingginya angka kematian ibu melahirkan, kemiskinan perempuan, dan kelahiran anak kekurangan gizi atau stunting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Hari Pendidikan, KPAI: 84 Persen Siswa Alami Kekerasan di Sekolah

Misiyah berpendapat pernikahan usia dini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ia menilai perlunya perlindungan anak dari perkawinan di bawah usia 18 tahun. "Perkawinan anak harus diakhiri," ujarnya.

Dalam momen peringatan Hari Pendidikan Nasional ini, Misiyah mendesak Dewan Perwakilan Rakyat memastikan adanya peraturan dan alokasi anggaran untuk mencegah perkawinan anak di bawah 18 tahun. Ia juga meminta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menjamin hak anak untuk memperoleh pendidikan 12 tahun.

TAUFIQ SIDDIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sri Mulyani di Hari Pendidikan Nasional: Realisasi APBN Pendidikan 2023 Mencapai Rp 119 Triliun

2 Mei 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani di Hari Pendidikan Nasional: Realisasi APBN Pendidikan 2023 Mencapai Rp 119 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional. Realisasi APBN Pendidikan 2023 mencapai Rp 119 triliun.


Hari Pendidikan, Bupati Bogor Terus Evaluasi Metode Pendidikan Masa Pandemi

2 Mei 2021

Bupati Bogor, Ade Yasin saat meninjau lokasi banjir di Desa Bojongkulur Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). (FOTO ANTARA/HO-Pemkab Bogor)
Hari Pendidikan, Bupati Bogor Terus Evaluasi Metode Pendidikan Masa Pandemi

Menurut Bupati Bogor penerapan metode PJJ banyak terkendala, dari kemampuan orangtua murid soal gawai, dan lainnya sehingga membuat metode tidak rapi.


KPAI Soal Hari Pendidikan: Sekolah Belum Menjadi Tempat yang Aman

2 Mei 2019

Ilustrasi kekerasan pada anak. youtube.com
KPAI Soal Hari Pendidikan: Sekolah Belum Menjadi Tempat yang Aman

KPAI menyebut ada 37 kasus kekerasan terhadap siswa sekolah sepanjang Januari sampai April 2019.


Hari Pendidikan, 3 Jurus Anies Ciptakan Ekosistem Sekolah di DKI

2 Mei 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi inspektur upacara Hari Pendidikan Nasional 2019 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2019. TEMPO/Lani Diana
Hari Pendidikan, 3 Jurus Anies Ciptakan Ekosistem Sekolah di DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan keinginannya menumbuhkan karakter anak di sekolah pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Monas.


Kampung Putus Sekolah Kini Jadi Kelas Jauh SD Sukamulya 2

14 Mei 2018

Warga Kampung Putus Sekolah di Desa Mulyasari, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, antusias saat kedatangan tim guru dari SD Sukamulya 2, Sabtu 12 Mei 2018. TEMPO/ADE RIDWAN
Kampung Putus Sekolah Kini Jadi Kelas Jauh SD Sukamulya 2

Kampung putus sekolah di Desa Mulyasari, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, sudah menjadi kelas jauh SD Sukamulya 2.


Hardiknas, 3 Alasan Mahasiswa UP Blokir Jalan Lenteng Agung

3 Mei 2018

Universitas Pancasila
Hardiknas, 3 Alasan Mahasiswa UP Blokir Jalan Lenteng Agung

Mahasiswa Universitas Pancasila berunjuk rasa dengan membakar ban dan memblokir Jalan Raya Lenteng Agung pada Hardiknas, Rabu, 2 Mei 2018.


Hari Pendidikan, PDIP: Pendidikan Harus Halau Paham Radikalisme

2 Mei 2018

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan sambutan di acara Try Out SBMPTN di Seasons City Mall, Jakarta Barat, Minggu 29 April 2018. TEMPO/Alfan Hilmi
Hari Pendidikan, PDIP: Pendidikan Harus Halau Paham Radikalisme

Di Hari Pendidikan ini, PDIP mengajak masyarakat meneladani Ki Hadjar Dewantara dan mengingat Taman Siswa.


Hari Pendidikan, KPAI: 84 Persen Siswa Alami Kekerasan di Sekolah

2 Mei 2018

Ilustrasi kekerasan pada anak. youtube.com
Hari Pendidikan, KPAI: 84 Persen Siswa Alami Kekerasan di Sekolah

Di hari peringatan Hari Pendidikan Nasional, KPA menyatakan keprihatinan atas berbagai kasus kekerasan yang masih banyak terjadi di sekolah.


Hari Pendidikan, PGRI Soroti Pelatihan Guru yang Masih Kurang

2 Mei 2018

Sejumlah Guru membentangkan poster bertuliskan PGRI saat mengikuti peringatan puncak Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 70 di Gelora Bung Karno, Jakarta, 13 Desember 2015. Acara ini dihadiri ribuan guru dari berbagai daerah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Hari Pendidikan, PGRI Soroti Pelatihan Guru yang Masih Kurang

Pada peringatan Hari Pendidikan tahun ini, PGRI mengatakan kualitas guru saat ini harus bisa untuk merespons kebutuhan zaman Revolusi Industri 4.0.