TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak PDI Perjuangan, Sri Rahayu mengecam dan menyayangkan adanya insiden intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya di area car free day (CFD), Jakarta Pusat pada Ahad, 29 April 2018.
"Dengan alasan apa pun tidak bisa dibenarkan melakukan pelecehan dan tindakan intimidatif satu kelompok masyarakat ke kelompok lainnya," kata Sri dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 1 Mei 2018.
Baca: Cerita Susi, Korban Dugaan Intimidasi Massa #2019GantiPresiden
Video intimidasi yang dialami seorang ibu dan anaknya itu viral di media sosial. Dalam video, tampak ibu yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja disoraki oleh sekelompok orang berkaus #2019GantiPresiden. Kerumunan itu pun mengkipas-kipasinya dengan duit pecahan Rp 100 ribu dan mendesak dia mengaku telah dibayar supaya mau ikut gerakan #DiaSibukKerja.
Menurut Sri, kejadian tersebut menunjukkan kelompok masyarakat tersebut tidak menghargai figur perempuan yang seorang ibu, apalagi hal tersebut dilakukan di depan anaknya di ruang publik. "Tindakan pelecehan dan intimidasi ini termasuk tindakan kekerasan terhadap Perempuan dan Anak," ujarnya.
Baca: Setara Institute Nilai Intimidasi di Car Free Day Melanggar Hukum
Oleh karena itu, Sri meminta aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku dan memproses secara hukum dengan mempertimbangkan rasa keadilan korban. Kemarin, ibu dalam video tersebut, Susi Ferawati, telah melaporkan dugaan intimidasi tersebut ke Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Ke depannya, Sri meminta pihak kepolisian melakukan tindakan antisipatif guna melindungi segenap warga DKI Jakarta tanpa terkecuali, khususnya dalam kebebasan berpendapat di ruang publik.
Ia pun mengingatkan bahwa segenap lapisan masyarakat Indonesia harus saling menghargai perbedaan pilihan politik karena pilihan politik merupakan hak setiap warga negara. "Di tahun politik ini, Kami mengajak semua pihak berpolitik dengan sehat dan menyenangkan tanpa harus melecehkan atau mengintimidasi lawan politik," ujarnya.
Baca: Soal Insiden di Car Free Day, Fadli Zon: Intimidasi dari Mananya?