TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Sohibul Iman menuturkan internal partai telah menggodok sembilan nama yang digadang-gadang bakal diusung sebagai calon wakil presiden periode 2019-2024 mendampingi Prabowo Subianto dari Partai Gerindra. Salah satu yang didorong sebagai cawapres Prabowo adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
"Pak Aher sekarang menjadi tokoh nasional," kata Sohibul dalam orasi kampanye pemilihan Gubernur Jawa Barat di hadapan ribuan kader PKS dan Gerindra di Lapangan Multiguna, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Ahad, 29 April 2018.
Baca: Gerindra Menampung Keinginan PKS Jadi Cawapres Prabowo
Karena itu, menurut Sohibul, PKS memberikan waktu bagi Gerindra untuk mempelajari sembilan calon yang disodorkan partainya. Menurut dia, visi dan misi cawapres yang telah diseleksi PKS harus diteliti satu per satu. "Nanti mereka (Gerindra) memilih siapa saja terserah, kami meminta kepastian sebelum Ramadan," ujarnya.
Selain Aher, delapan nama yang disodorkan PKS kepada Prabowo ialah Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera. Namun hingga kini Prabowo belum memastikan bakal mengambil cawapres dari PKS.
Simak: Sohibul Iman: Gol Tertinggi PKS Harus Cawapres Prabowo
Gerindra dan PKS merupakan koalisi yang kompak sejak pemilu 2014. Kekompakan kedua partai juga ditunjukkan dalam berbagai kegiatan politik, termasuk dalam mengusung calon gubernur di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dalam orasinya yang berlangsung sekitar 20 menit, Sohibul mengajak semua kader serta simpatisan PKS dan Gerindra memenangkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik). "Kalau yang hadir di sini 25 ribu orang, berarti satu orang harus mengajak minimal 500 orang memilih Asyik," ucapnya di panggung orasi.
Kampanye terbuka pasangan Asyik sedianya dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun hingga kampanye selesai pukul 12.00, mantan Komandan Jenderal Koppasus tersebut tak kunjung datang. Begitu juga dengan Ketua Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan Rhoma Irama, yang batal datang.
ADI WARSONO