INFO JABAR-- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memastikan pihaknya sudah membangun kerangka kerja sama luar negeri pemerintah provinsi ke depan. Kerangka kerja sama luar negeri yang dibangun pihaknya berupa skema sister province yang memungkinkan seluruh pola kerja sama mulai ekonomi, pendidikan hingga pertanian bisa berkembang dan memiliki payung hukum.
Menurut Aher, pola ini diawali dengan penandatanganan letter of intent, lalu meminta persetujuan DPRD untuk melangkah ke nota kesepahaman antar dua entitas provinsi, berikutnya ditidaklanjuti lebih teknis oleh organisasi perangkat daerah dan stakeholder terkait.
"Saya kira sudah terbentuk plaftform-nya, saya berpesan ini tinggal dilanjutkan oleh gubernur selanjutnya. Karena nyamannya kerja sama lewat sister province semua bentuk kerja sama ekonomi dan non ekonomi ada payung hukumnya," katanya di Daegu, Korea Selatan, Sabtu, 28 April 2018.
Skema ini menurutnya terbilang aman dan menguntungkan, misalnya, ketika akan melakukan kerja sama bisnis maka pihak swasta oleh pihak luar negeri akan diarahkan pada partner swasta yang kredibel begitupun sebaliknya. "Mereka bilang bisa jadi pelaku bisnis di kami juga tidak profesional, jadi ketika yang seperti itu datang ke Indonesia kami akan bilang jangan," ujarnya.
Aher menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, hubungan Jabar dengan sejumlah provinsi atau negara bagian sudah kuat. Dia menunjuk Adelaide, Australia Selatan yang memiliki kerja sama budaya dan pendidikan, lalu Shizouka, Jepang lewat kerja sama ekonomi pertanian dan perdagangan.
Selain itu di benua Afrika hubungan dengan Maroko dan Sudan untuk perdagangan dan petermakan akan berjalan intens, lalu dengan Swedia bidang transportasi dan Belgia yang tertarik dengan produk-produk pertanian Jabar. " Memang yang istimewa dan unik ini dengan Gyeongsangbuk-Do Korea. Sudah sejak 2010 tetap bertahan dan semakin meningkat," katanya.
Menurut dia, kerjasama-kerjasama yang sudah dibangun harus tetap dipelihara. Salah satunya SDM di Jabar harus memiliki keseriusan jika kerja sama yang ada berupa inovasi tertentu. "Misal ada pengembangan pohon jeruk yang diluar bisa bertahan lebih lama dan produksinya bisa lebih tinggi dibanding kita, hal seperti ini istimewa untuk dikembangkan dalam kerjasama," katanya.
Aher sendiri memberi catatan khusus pada Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan yang merupakan perjalanan luar negeri di sisa masa jabatannya. "Bagi saya ini kunjungan yang terbaik, dari sisi penerimaan dan hubungan kerjasama dua provinsi ke depan," ucap dia. (*)