TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli masuk sebagai kandidat calon presiden alternatif yang paling banyak dipilih dalam survei kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI). Orang-orang yang memilih Rizal Ramli mayoritas adalah kaum perempuan.
“Lebih dari setengah pemilih Rizal sebagai capres alternatif adalah perempuan,” kata peneliti KedaiKOPI Hendri Satrio saat dihubungi, Sabtu, 28 April 2018.
Dalam surveinya itu, KedaiKOPI memberikan pertanyaan terbuka mengenai nama capres yang akan dipilih bila Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak maju dalam pemilihan presiden 2019. Hasilnya di lima teratas, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menduduki posisi wahid dengan 27,4 suara. Menyusul Rizal Ramli dengan 23,9 persen suara, Susi Pudjiastuti 9,5 persen, Anies Baswedan 9,4 persen dan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi 6,4 persen.
Baca juga: Cerita Rizal Ramli ke Sandiaga Jika Jadi Presiden: Saya Tangkap..
Hendri mengatakan, dari 23,9 persen suara untuk Rizal, 52,7 persen di antaranya merupakan perempuan. Para pemilih berusia 37-51 tahun, kata dia, mendominasi perolehan suara untuk Rizal Ramli. “Ini berbeda dengan calon lainnya semisal Gatot dan TGB yang didominasi pemilih laki-laki,” kat dia.
Hendri mengatakan kaum perempuan banyak memilih Rizal Ramli karena dia kerap mendengungkan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan, kata dia, erat kaitannya dengan harga sembako yang murah. “Ibu-ibu tuh suka sama Rizal karena sering bicara ekonomi kerakyatan, harga lebih murah, harga lebih murah,” ujar Hendri.
Rizal Ramli, sejak 5 Maret 2018 telah mendeklarasikan diri siap maju menjadi capres dalam pemilihan presiden 2019. Menurut Hendri, deklarasi itu juga berpengaruh pada tingkat elektabilitasnya hingga Rizal bisa berada di posisi kedua dalam survei lembaganya. “Dia satu-satunya calon nonpartai yang sudah mendeklarasikan diri,” kata dia.
Baca juga: Kasus Korupsi BLBI, Rizal Ramli: Ada Kemungkinan Salah Kebijakan
KedaiKOPI melakukan survei terhadap 1.033 responden berusia di atas 17 tahun di 34 provinsi pada 13-16 April 2018. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,05 persen.