TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta warga Yogyakarta dan sekitarnya tetap waspada terhadap potensi puting beliung susulan setelah bencana itu menerjang wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Selasa, 24 April 2018.
Dari hasil citra radar stasiun BMKG Yogyakarta, Rabu, 25 April 2018, masih ditemukan dominasi pembentukan angin cumulonimbus di atas langit Yogyakarta dan sekitarnya. "Ada peringatan dini cuaca siang ini untuk wilayah Yogya. Artinya, (puting beliung) itu masih tinggi potensinya," ujar Kepala BMKG Yogyakarta Nyoman Sukanta.
Baca: Paniknya Warga Yogyakarta Saat Angin Puting Beliung Menerjang
Nyoman menuturkan perkiraan cuaca selama dua hari ini, yaitu 25-26 April 2018, Yogyakarta masih diwarnai hujan intensitas sedang. Hujan akan lebih banyak terjadi lewat tengah hari.
Nyoman menjelaskan, BMKG telah memberi peringatan dini potensi bencana ke berbagai instansi daerah untuk diantisipasi. "Potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir, kilat, angin kencang, serta adanya peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan DIY sekitar 2,5 hingga 4 meter," ucapnya.
Baca: Angin Puting Beliung di Yogyakarta, 34 Rumah di Sorowajan Rusak
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta Bayu Wijayanto, puting beliung pada Selasa lalu membuat dua titik terkena dampak, yakni Kampung Balirejo, Umbulharjo, dan Kampung Gendeng Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta.
Akibat kejadian itu, sebanyak tujuh keluarga sempat mengungsi karena rumahnya rusak terkena dampak angin puting beliung. Saat ini, jumlah keluarga yang mengungsi ke kerabatnya tinggal tiga keluarga. "Kami saat ini sedang terus mengevakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan dan sungai serta menimpa kabel di wilayah terdampak," tuturnya.