INFO JABAR – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Keramba Jaring Apung Lepas Pantai (KJA Offshore) pertama di Indonesia, di Pangandaran, Jawa Barat, Selasa, 24 April 2018.
"Hari ini kita meresmikan Keramba Jaring Apung yang offshore, yang lepas pantai. Ini kita harapkan menjadi sebuah lompatan kemajuan dan terobosan. Ini pertama di Indonesia," kata Presiden Jokowi di Kawasan Pelabuhan Pangkalan Pendaratan Ikan Cikidang Pangandaran.
Proyek KJA offshore dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar Rp 42 miliar per daerah. Selain di Pangandaran, proyek serupa direalisasikan di Sabang dan Karimun Jawa. Anggaran tersebut digunakan untuk membeli teknologi keramba dan fasilitasnya dari Norwegia.
Terkait dengan operasional, Jokowi menyebut KJA offshore akan melibatkan Koperasi Unit Desa (KUD) nelayan yang memasok pakan tambahan. Total orang yang terlibat langsung dalam KJA Offshore ini antara 215-250 orang serta yang tidak langsung terlibat kurang lebih 220 orang.
"Lihat hasilnya nanti, penebaran benih bisa lebih banyak, yaitu sekitar 1,2 juta. Hasil produksinya bisa lebih tinggi, yaitu 816 ton per tahun dengan delapan lobang atau keramba," ujar Jokowi.
Jokowi berharap, KJA Offshore menjadi cikal bakal berlipat gandanya nilai tambah dari budi daya perikanan Indonesia. Karena itu, Jokowi pun ingin semakin banyak pihak yang terlibat dalam KJA offshore ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan hadirnya KJA offshore ini, merupakan wujud dari cita-cita presiden yang ingin Indonesia maju dalam budi daya aquaculture.
Susi menyebut, yang mengelola KJA nanti adalah KUD Minasari, Minapadi, dan Minarasa, dari Parigi, Batu Karas, dan Pangandaran.
"Jadi, bersama-sama masyarakat hasilnya untuk dijual di sini (dalam negeri) atau untuk ekspor," ucap Susi.
Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, mengungkapkan secara geografis Jawa Barat memiliki kawasan yang dikelilingi laut, baik di utara dengan Laut Jawa dan selatan dengan Samudra Hindia.
"Potensinya sangat luas, panjang pantai 842,66 kilometer dan luas laut lebih dari 18.000 kilometer persegi. Selain itu, secara administratif, terdiri atas 11 kota atau kabupaten di Jawa Barat yang memiliki hak pengelolaan atas sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah teritorial 12 mil laut," tutur Aher.
Aher berharap masyarakat memanfaatkan sebaik mungkin KJA lepas pantai. Dia ingin KJA dapat memberi peningkatan kemakmuran para nelayan. (*)