TEMPO.CO, Jakarta-Manajer Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas Toto Suryaningtyas mengatakan ketidakpastian pencalonan presiden Gatot Nurmantyo dan Prabowo Subianto menggerus elektabilitas dua tokoh tersebut. Menurut Toto hal itu terlihat dari hasil survei Kompas yang memperlihatkan kecenderungan elektabilitas Prabowo dan Gatot menurun.
“Problem di kedua orang ini karena belum ada kejelasan mereka mau jadi capres atau cawapres, jadi publik belum bisa memberi penilaian pada mereka,” kata dia saat dihubungi, Senin, 23 April 2018.
Baca: Luhut Mengaku Laporkan Pertemuannya dengan Prabowo ke Jokowi
Menurut survei Litbang Kompas pada 21 Maret 2018 hingga 1 April 2018, elektabilitas Prabowo dan Gatot menurun selama enam bulan belakangan. Survei dilakukan sebelum Partai Gerindra mendeklarasikan mengusung Prabowo sebagai capres pada 11 April 2018. Sedangkan Gatot hingga sekarang baru menyatakan siap sebagai capres, tapi belum punya partai politik pendukung.
Menurut survei Kompas pada Oktober 2017 tingkat keterpilihan Prabowo sebanyak 18,2 persen. Namun, menurun menjadi 14,1 persen pada saat survei ini berlangsung. Adapun Gatot yang setengah tahun lalu punya keterpilihan 3,3 persen susut jadi 1,8 persen.
Sebaliknya, elektabilitas Jokowi dalam periode yang sama meningkat hingga 9,6 persen. Enam bulan lalu elektabilitas Jokowi 46,3 persen, kini elektabilitas Jokowi 55,9 persen.
Simak: Prabowo Cawapres Jokowi Jika Kendalikan Militer? Fadli Zon: Basi
Toto menuturkan ada faktor lain selain ketidakpastian pencapresan Prabowo dan Gatot yang mempengaruhi kenaikan elektabilitas Jokowi. Menurutnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi berpengaruh banyak pada peningkatan elektabilitasnya.
Menurut survei itu, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 72,7 persen atau naik dari 63,1 persen dibandingkan enam bulan lalu. “Kenaikan elektabilitas Jokowi sejajar dengan tingkat kepuasan masyarakat,” kata dia.
Toto berujar dominasi Jokowi dalam survei Kompas juga dapat dimaknai secara kualitatif. Menurut dia, pemberitaan media soal capres saat ini masih dikuasai Jokowi. Gaung Prabowo sebagai capres, kata dia, juga ada, tapi tidak sebanyak Jokowi.
Lihat: Perayaan 20 Tahun PKS, Sohibul Iman Jemput Prabowo Bersepeda
Adapun Gatot, sejak tak menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia sudah tidak memiliki suara lagi. “Gatot tidak punya partai atau organisasi masyarakat, jadi proporsinya kecil,” kata Toto.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018 di 32 provinsi. Survei meilibatkan 1.200 responden berusia di atas 17 tahun yang dipilih acak dengan metode tatap muka. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,8 persen.