TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum RI mentargetkan 77,5 persen partisipasi pemilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Target ini naik dibandingkan dengn partisipasi pemilih mencapai 75 persen pada pemilu sebelumnya.
"Di negara paling demokratis sekali pun sebetulnya capaian 70 persen itu sudah luar biasa," kata Ketua KPU RI Arief Budiman seusai menghadiri pagelaran seni budaya di Monumen Nasional, Sabtu, 21 April 2018. Menurut Arief masyarakat kini semakin sadar untuk memilih.
Baca:
Mengapa Akar Rumput PPP Tak Solid ke Jokowi ?
Median: Mayoritas Masyarakat Ingin Ganti Jokowi di Pilpres 2019 ...
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang memilih atau tidak. Menurut Arief yang paling berpengaruh adalah peserta pemilunya. Ia mencontohkan partai politik sangat berpengaruh saat pemilihan legislatif.
Sedangkan untuk Pilpres 2019, yang paling berpengaruh adalah pasangan presiden dan wapres itu memenuhi harapan pemilih atau tidak. “Begitu pun dengan kepala daerah."
Baca:
AHY Berharap Bisa Jadi Calon Alternatif Pilpres 2019
Mengapa Pendukung Jokowi Senang Prabowo Maju Pilpres 2019 ...
Di sisi lain menurut Arief ada faktor sosialisasi, situasi dan kondisi yang mempengaruhi orang untuk memilih. Di kawasan pertanian, jika hari pemungutan suara bertepatan dengan masa panen, biasanya masyarakat memilih panen ketimbang ke TPS. "Meski dia tahu ada pemilu."
Arief mengakui partisipasi pemilih tidak mungkin bisa mencapai 90 persen pada Pilpres 2019. KPU masih sulit mentargetkan dan mencapainya sehubungan dengan faktor-faktor tersebut.