TEMPO.CO, Bandung - Wakil Ketua II Panitia Lokal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, Bandung, Arry Bainus mengatakan setiap tahun dana penyelenggaraan ujian tulis seperti SBMPTN sekarang sangat besar. Miliaran rupiah diperlukan untuk menyediakan kertas, padahal peserta tiap tahun bertambah.
“Kami harus berpikir solusinya,” kata dia di Bandung, Rabu, 18 April 2018. Perangkat komunikasi bersistem operasi Android mulai dipakai untuk ujian SBMPTN 2018 di Bandung.
Baca:Mau Daftar SBMPTN Lewat Gawai Berandroid? Kenali Spesifikasinya
Ide muncul dari Ujian Nasional Berbasis Komputer yang sudah diterapkan untuk siswa Sekolah Menengah Atas dan sederajat yang dinilai sukses oleh Arry. Upaya memakai desktop atau personal computer seperti Ujian Nasional Berbasis Komputer bagi siswa Sekolah Menengah Atas sederajat sudah diterapkan pula oleh panitia SBMPTN.
Namun, impian memperbanyak peserta ujian tulis SBMPTN berbasis komputer terbentur kenyataan. Tidak seperti yang dibayangkan semula, kata Arry, universitas ternyata tidak memiliki banyak komputer.
Baca: Daftar Ujian SBMPTN 2018 Bisa Pakai Gawai Berbasis Android
Seluruh universitas di Indonesia hanya memiliki 30 ribu unit komputer. “Sedih kan?” Panitia harus berpikir mengatasinya. “Salah satunya menggunakan gawai.”
Menurunnya jumlah komputer kampus yang bisa dipakai juga terjadi di Bandung. Sekretaris Panitia Lokal SBMPTN Bandung Asep Gana Suganda mengatakan pada 2017 panitia membuka kuota sebanyak 2.440 kursi untuk peserta ujian tulis berbasis komputer. “Tahun ini berkurang, sebanyak 2.270 kursi,” ujar Asep.