Pada tahun 2013, 45,4 persen dari 4.023 remaja di Desa Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, telah menikah pada usia di bawah 19 tahun. Data lain menyebutkan, pada 2008-2012 sebanyak 45 siswi sekolah Menengah Pertama terpaksa berhenti sekolah karena hamil. Dalam rentang waktu bersamaan, 110 ibu melahirkan di bawah usia 20 tahun. Setidaknya, catatan inilah yang dimiliki oleh Yoga Andika, seorang pemuda asal Desa Tosari, Pasuruan, yang terusik oleh angka pernikahan usia dini di desanya.
Tingginya angka pernikahan dini ini, menurut Yoga disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang berbagai dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini tersebut. Kegelisahannya inilah yang mendorongnya mendirikan Posyandu Remaja pada tahun 2015. Bagi Yoga, Posyandu ini didirikan untuk mengatasi masalah yang dihadapi remaja. Hal ini menjadi penting dan perlu dilakukan karena di masa depan masalah yang dihadapi remaja akan lebih besar lagi.
Posyandu remaja ini memiliki sebuah program yang dinamakan “Laskar Pencerah”, mereka menyasar para remaja usia SMP hingga SMA. Kegiatan ini berupa penyuluhan yang diberikan secara berkala terkait pemberdayaan kesehatan remaja. Adapun materinya meliputi pengetahuan tentang pernikahan dini, bahaya seks pra-nikah, efek negatif miras dan nikotin, serta budaya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
Saat ini, delapan Posyandu Remaja di delapan desa Kecamatan Tosari, sudah berdiri dan difasilitasi oleh tim “Laskar Pencerah.” Tidak hanya memiliki struktur organisasi, namun setiap posyandu juga memiliki jadwal rutin bulanan, serta rencana kurikulum komunikasi, informasi, dan edukasi. Bahkan, “Laskar Pencerah” pun secara aktif melakukan kaderisasi bagi para remaja yang dibina untuk dapat melakukan pemberdayaan serta penyuluhan masalah kesehatan remaja ke anak-anak usia remaja lainnya.
Melalui kegiatan yang digagas oleh Yoga Andika ini, remaja-remaja di Kecamatan Tosari semakin banyak yang paham tentang dampak pernikahan dini dan mampu membagi pengetahuannya kepada ramaja lainnya. Dampak dari kegiatan ini cukup positif dan sangat berpotensi untuk direplikasi di walayah lain. Gagasan Yoga Andika yang diterapkan dalam bentuk Posyandu Remaja serta aktifitas “Laskar Pencerah” ini telah mengantarakannya menjadi salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2016 untuk kategori kesehatan.
Info lebih lanjut tentang SATU Indonesia Awards, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com .
BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO