TEMPO.CO, BATANG - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin mencanangkan perekrutan lulusan pesantren masuk ke Akademi Kepolisian (Akpol) ataupun sekolah calon bintara.
"Pada tahun ini, kami canangkan merekrut para lulusan pesantren untuk masuk Akpol ataupun bintara. Akan tetapi, karena memang di sana-sini belum sempurna, kami masih perlu melakukan revisi," kata Syafruddin setelah memberikan perkuliahan di Pondok Pesantren Modern Tazakka di Batang, Jawa Tengah, pada Selasa, 17 April 2018.
Dia mengutarakan bahwa Polri akan memberikan kemudahan bagi lulusan ponpes yang akan masuk sekolah kepolisian.
"Nanti kami atur regulasinya. Pada tahun ini, Polri akan merekrut hafiz Al-Quran untuk menjadi anggota Polri," tuturnya.
Menurut Syafruddin, para santri sangat berpotensi lulus karena sistem pendidikan di ponpes sama dengan pendidikan yang diterapkan di militer TNI dan Polri, sehingga mereka tidak kaget lagi saat mengikuti kegiatannya.
"Kami yakin para santri tidak ada kekhawatiran (mengikuti sistem pendidikan) karena sistemnya. Selain itu, persaingan akan lebih unggul dari lulusan pesantren karena mental sudah siap dibanding dengan (calon peserta) di luar pesantren," katanya.
Wakapolri berpesan para santri mengikuti semua pendidikan yang diterapkan di ponpes dengan baik untuk mengejar cita-cita besar, pemikiran besar, dan punya pemikiran menciptakan temuan besar yang bisa mengguncangkan dunia.
"Kami sudah menginstruksikan semua kapolda untuk jemput bola terhadap lulusan pesantren yang memiliki prestasi dan potensi," ujar Syafruddin, yang didampingi Kepala Polres Batang Ajun Komisaris Besar Edi Suranta Sinulingga.