TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah pemberitaan, yang menyebutkan Prabowo Subianto meminta kursi sejumlah menteri jika menjadi calon wakil presiden untuk Joko Widodo. Menurut dia, kabar itu tidak benar.
"Kalau Pak Prabowo bersedia jadi cawapresnya Presiden Jokowi, kemudian meminta kuota beberapa menteri, itu adalah tidak benar," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 April 2018.
Baca: Luhut Panjaitan Jelaskan Soal Pertemuannya dengan Prabowo
Sebelumnya, seperti diberitakan Asia Times pada Ahad 15 April 2018, John McBeth, wartawan Selandia Baru yang pernah bertugas di Indonesia, mengungkapkan pertemuan Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo. McBeth menulis Prabowo bersedia jika diberikan kewenangan dalam militer dan tujuh kursi dalam kabinet.
Mendengar permintaan Prabowo, McBeth mengungkapkan Luhut keberatan. Ia pun tak menjelaskan secara detail mengenai permintaan kursi menteri yang dimaksud Prabowo. Di Istana Kepresidenan kemarin, Luhut pun enggan menanggapi berita ini saat ditanyai wartawan soal pertemuan dengan Prabowo.
Dasco menyebutkan pembicaraan dengan Luhut bukan yang pertama. Menurut Dasco, pertemuan itu wajar sebagai sesama mantan perwira Tentara Nasional Indonesia. "Soal pilpres, pasti diomongin. Namanya politik sedang hangat-hangatnya. Justru yang aneh enggak bicara politik, makan doang," ujarnya.
Baca: Apa Kesepakatan Luhut Panjaitan dengan Prabowo?
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga membantah berita permintaan tujuh kursi menteri dari Prabowo. "Saya kira enggak ada itu. Itu bohong. Kalau pertemuan, ya, biasa aja, tapi enggak ada cerita soal tujuh menteri," ucapnya.
Ia menyebutkan pertemuan antara Luhut dan Prabowo sebagai kawan lama. "Pak Luhut kan kawan saja, bukan utusan presiden. Jadi enggak ada cerita itu. Untuk apa Pak Prabowo minta-minta itu," tuturnya.