INFO JABAR– Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi membuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk Geopark Ciletuh. Sebab penataan kawasan geopark perlu ada landasan hukumnya.
"Penataan yang ideal itu harus ditata secara hukum. RDTR sebagai penjabaran lebih lanjut dari Perda Rencana Umum Tata Ruang Wilayah," kata Aher pada acara Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Fun Day Towards Unesco Global Geopark di Pantai Palangpang, Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 15 April 2018.
Untuk menata dan mengembangkan kawasan geopark ini, Aher berharap pemerintah pusat bisa memberikan anggaran Rp1 triliun. "Kawasan geopark ini akan semakin berkembang jika suntikan dananya cukup besar. Katakan saja Rp1 triliun, berinvestasi lewat anggaran negara dengan uang sebesar itu tidak terlalu besar dibanding manfaat yang lebih besar dari itu," ujar Aher.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami, menuturkan bahwa Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi satu-satunya geopark di dunia dengan prinsip Vini-Vidi-Vici, yaitu datang-melihat-menangkan. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu hanya membutuhkan waktu tiga tahun untuk mendapatkan Sertifikat Unesco Global Geopark (UGG).
Melalui geopark ini, Marwan berharap bisa menjadi pembangkit pertumbuhan di wilayah selatan, khususnya di Kabupaten Sukabumi. Pengembangan geopark pun akan melibatkan kaum perempuan. "Karena idealnya 30 persen pengembangan geopark ini harus melibatkan kaum perempuan," ujar Marwan.
Menurut dia, ini juga menjadi peluang dan tantangan untuk generasi zaman now. Dia menantang anak-anak zaman now untuk semakin mem-viralkan geopark atau taman bumi ini lewat sosial media yang mereka punya.
"Ini tantangan dan peluang untuk generasi zaman now," kata Marwan di hadapan peserta Geopark Ciletuh-Palabuhanratu Fun Day Towards Unesco Global Geopark dimana sebagian besar dari mereka adalah kaum remaja. (*)