Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Program Keahlian Ganda dan Multi Subject Teaching

image-gnews
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat melihat pesawat buatan siswa SMKN 29 Jakarta di hanggar SMKN 29 Jakarta, 2 April 2018. TEMPO/Topan Rengganis
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat melihat pesawat buatan siswa SMKN 29 Jakarta di hanggar SMKN 29 Jakarta, 2 April 2018. TEMPO/Topan Rengganis
Iklan

INFO NASIONAL - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia pada 9 September 2016. Hal itu mengingat negara saat ini sangat membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidang kejuruan.

Karena itu, prioritas yang dikembangkan berdasarkan Inpres tersebut adalah pertanian, kelautan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. “Nah, keempat bidang itu yang sekarang prioritas untuk dikembangakan,” ujar Sekretaris Jenderal (Sesjen) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) E. Nurzaman A. M.

Di mana adanya keempat bidang itu? Kalau kejuruan adanya di SMK, sedang dan vokasi di Perguruan Tinggi (Politeknik), walaupun secara umum sekolah menengah atas (SMA) juga merupakan bagian dari vokasi. “Ternyata, setelah kami cek, guru kejuruan itu memang kurang, khususnya dalam bidang produktif,” kata Nurzaman.

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) E. Nurzaman A.M

Di SMK dikenal ada tiga kategori guru, yaitu guru normative, seperti guru agama; guru adaptif, seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Bahasa Inggris; dan guru produktif, yaitu guru yang mengajar di bidang keahlian kejuruan. Khusus guru produktif, Nurzaman mengumpamakan semua orang belajar Bahasa Indonesia, Agama, PKn, tapi tidak semua orang belajar elektronik kecuali mengambil program studi elektronika saja. Begitu juga dengan otomotif, pariwisata, busana, tata boga, kecantikan, akunting, kerja kayu, bangunan, dan permesinan. “Nah, itu yang dimaksud dengan guru produktif,” ucapnya.

Nurzaman mengutarakan, di Indonesia sangat kurang guru produktif. Di sisi lain, guru adaptif berlebih. “Karena itu, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan punya sebuah policy, yaitu Program Keahlian Ganda,” ujarnya.

“Umpamanya, saya guru Fisika. Kebetulan guru Fisika di sekolah saya banyak, sehingga saya kekurangan jam mengajar, sehingga tidak bisa memenuhi kriteria 24 jam mengajar per minggunya agar bisa mendapatkan tunjangan profesi. Nah, daripada tidak mendapat tunjangan profesi tapi saya punya minat dan bakat untuk menjadi guru lain selain fisika, saya bisa mengambil misalnya elektronika. Karena itu, saya ikut pelatihan elektronika selama kurang lebih satu tahun yang dibiayai pemerintah. Setelah lulus pelatihan maka saya ikut sertifikasi kedua terkait profesi elektronika tadi. Jadi, selain sertifikat tentang Fisika, maka saya juga punya sertifikat tentang Elektronika. Itu disebut keahlian ganda. Sehingga saya berwewenang mengajar di dua mata pelajaran itu,” katanya.

Nurzaman berharap, Program Keahlian Ganda ini bisa memotivasi guru. “Namun tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan guru produktif dengan pemberdayaan guru yang ada,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk tahap pertama, Nurzaman mengatakan Kementerian Pendidikan memprogramkan 15 ribu guru di program ini. Dari berbagai proses seleksi dan lain-lain, sekarang tinggal sekitar 10 ribuan dan yang sampai tuntas sekitar sembilan ribuan.

Terkait dengan Multi Subject Teaching, Nurzaman mengatakan program ini mirip-mirip dengan keahlian ganda. Bedanya, keahlian ganda itu khusus untuk SMK, sedang multi subjek untuk sekolah-sekolah yang lain, seperti sekolah menengah pertama (SMP) dan SMA.

Dia bercerita, dosen itu bisa mengajar atau mengampu lebih dari satu mata kuliah dalam satu semester. Bahkan, ganti semester ganti mata kuliah. Di sana terjadi penghematan atau pemberdayaan dosen. Namun sebaliknya, guru, sekali dia menjadi guru Bahasa Inggris maka dia hanya punya kewenangan mengajar Bahasa Inggris saja. “Jadi, kalau kekurangan guru, kan harus merekrut guru baru. Akibatnya beban negara bertambah,” katanya.

Padahal di sisi lain, ini ada guru yang masih memiliki potensi. Jadi, tujuan Multi Subject Teaching adalah untuk pemberdaayan guru yang otomatis mengakibatkan terjadinya efisiensi anggaran. Namun ada syaratnya, yaitu mata pelajarannya harus serumpun. “Misalnya ijazah saya Sosiologi. Menurut para akademisi, sosiologi itu sangat erat hubungannya dengan Antropologi dan Sejarah. Jadi, ketika saya punya ijazah Sosiologi, saya itu mestinya mampu mengajar Antropologi. Jadi, kalau saya di sini sebagai guru Sosiologi, otomatis guru Antropologi kekurangan. Artinya, tidak usah merekrut guru baru guna mengajar Antropologi lagi, karena guru Sosiologi bisa dimanfaatkan. Apalagi kalau jam mengajarnya masih kurang. Namun tentu saja itu harus melibatkan para ahli dan mulai proses tahapan pelatihan,” ujarnya.

Para guru-guru itu selanjutnya akan di-SK-kan saja oleh Menteri bahwa dia memiliki keahlian. Dan ini tidak perlu disertifikasi karena memang sudah punya keahlian atau serumpun. “Jadi, perberdayaan guru yang ada, ikutannya ada penghematan atau efisiensi anggaran. Di balik itu, kalau dia kurang jam mengajar, itu akan membantu guru,” tutur Nurzaman.

Program Multi Subject Teaching ini baru mau dimulai tahun ini dan sudah dirintis. “Sekarang sedang pendaftaran,” kata Nurzaman. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.