TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus Ketua Tim Pemilihan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, menampung aspirasi dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang mengusulkan kadernya sebagai cawapres Prabowo. Apalagi, ujar Sandiaga, Gerindra dan PKS sudah berkoalisi sejak lama.
“Yang penting, apa yang diinginkan oleh rakyat nanti ke depan yang akan kami konsolidasikan sebagai tawaran untuk membangun Indonesia lebih baik lagi,” ujar Sandiaga di Gedung Perpustakaan Nasional, Ahad, 15 April 2018.
Baca: PKS Koalisi dengan Gerindra jika Kadernya Jadi Cawapres Prabowo
Dari sembilan nama cawapres yang ditawarkan PKS, menurut Sandiaga semua memiliki peluang yang sama. Beberapa nama lain, ujar dia, juga masuk dalam radar Gerindra. “Pada intinya sekarang kami bukan saatnya fokus di cawapres, tapi fokus menangkap apa yang masyarakat inginkan," ucapnya.
Menurut Sandiaga hal terpenting dalam memilih cawapres Prabowo yakni membangun platform bersama-sama ke depannya. “Meraih momentum ini dengan mendengarkan aspirasi masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan partainya akan mendukung Prabowo sebagai capres dengan catatan mengambil salah satu dari sembilan nama kader PKS.
Simak: Cawapres Prabowo, Gerindra Ogah Terjebak Dikotomi Sipil-Militer
Sembilan nama itu adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera. "Kalau Gerindra berkoalisi dengan PKS, maka salah satu syaratnya PKS ingin cawapres diambil dari sembilan nama itu," katanya pada Kamis, 12 April 2018.
Sohibul tak mau berandai-andai jika Prabowo emoh memilih calon yang disodorkan PKS. Soalnya, sebagai orang yang ada di lembaga eksekutif PKS, Sohibul telah menerima mandat dari majelis syura untuk memperjuangkan salah satu kadernya agar dipilih menjadi cawapres Prabowo.