TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan konflik sosial dengan akar agama harus terus diwaspadai, terutama di tahun politik seperti saat ini dan 2019. Menurut Jokowi, peran agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat sentral. Pancasila sebagai sila pertama menjiwai keempat sila lainnya.
Dalam berbagai hasil penelitian pun menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia, di atas 80 persen menganggap agama merupakan hal yang sangat penting. Namun, di saat yang sama juga terpotret bahwa konflik sosial dengan akar agama harus tetap terus diwaspadai, terus diantisipasi. “Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Jokowi dalam silaturahmi penyuluh agama se-Jawa Tengah di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu, 14 April 2018 sebagaimana tertulis dalam rilis Biro Pers Istana Kepresidenan.
Baca:
Kata Jokowi Soal Prabowo Jadi Calon Presiden ...
Dukung Jokowi, Hendropriyono: Haram ...
Jokowi berpesan agar masyarakat tidak menghabiskan energi untuk mempertajam perbedaan. Terutama perbedaan yang terkait dengan pilihan dalam pemilihan bupati, walikota, pemilihan gubernur, maupun pemilihan presiden.
Menurut Jokowi, pilihan berbeda dalam demokrasi merupakan hal yang biasa. Ia menyarankan akan masyarakat memilih pemimpin yang paling baik. “Setelah coblos rukun kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air, bersama-sama membangun negara ini."
Baca: Ada #2019GantiPresiden, Gerindra Minta Jokowi ...
Jokowi mengajak para penyuluh agama bersatu dengan pemerintah menjaga kedamaian dan membangun Indonesia yang kokoh. Agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling menguatkan, bukan untuk saling dipertentangkan. “Negara memberikan perlindungan dalam berkeyakinan dan agama memberikan panduan ilahiah bagi masyarakat dalam berperilaku dan bermasyarakat.”