TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertelanjang dada sambil dipanggul dan diarak keliling oleh para kader Gerindra. Hal itu dilakukan pada penutupan rapat koordinasi nasional (rakornas) seusai Prabowo resmi diberi mandat maju dalam pemilihan presiden 2019.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno turut mengomentari viralnya video tersebut. Menurut dia, Prabowo bertelanjang dada untuk memperlihatkan bahwa mantan calon presiden 2014 itu masih bugar.
Baca: Kata Sekjen Gerindra Soal Prabowo Telanjang Dada Diarak Kader
"Mungkin itu untuk menunjukkan bahwa Pak Prabowo masih sehat dan tegap walau di usia 65 ke atas. Bahkan beliau olahraga rutin, berenang dan berkuda," kata Sandi, yang juga menjadi Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra di Balai Kota Jakarta, Kamis, 12 April 2018.
Sandi menuturkan selama ini Prabowo rutin menjaga asupan nutrisi makanan. Bahkan, kata dia, Prabowo juga telah mengurangi makan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.
Baca Juga:
Karena aktivitasnya itu, Sandiaga mengatakan, berat badan Prabowo turun hingga 8 kilogram. "Jadi jangan gagal fokus lihat puting, itu jangan. Kalau dipanggul oleh ratusan kader itu, ya, karena beliau merasa bersama-sama dengan kader-kader dan laskar Gerindra," kata Sandiaga sambil tertawa.
Baca: Cerita Sandiaga Uno Soal Gerindra dan Diajak Berkuda oleh Prabowo
Sandi juga menegaskan tak ada arti spesifik terkait dengan video bertelanjang dada tersebut. Ia juga menampik bahwa cara bertelanjang dada Prabowo tersebut merupakan isyarat Partai Gerindra membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain.
Menurut Sandi, tanpa Prabowo bertelanjang dada, Partai Gerindra telah membuka diri untuk berkoalisi, baik dengan sahabat partai yang hadir dalam Rakornas Gerindra pada Rabu, 11 April 2018, maupun dengan partai lain.