Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringati HB IX, Sultan Mengenang Cara Mendidik Putera Mahkota

image-gnews
Sultan Hamengkubuwono IX (kiri) dan Presiden Soeharto dalam rapat Paripurna pertama Kabinet Pembangunan di gedung Bina Graha, Jakarta, 19 Juni 1968. Dok. Perpustakaan Nasional
Sultan Hamengkubuwono IX (kiri) dan Presiden Soeharto dalam rapat Paripurna pertama Kabinet Pembangunan di gedung Bina Graha, Jakarta, 19 Juni 1968. Dok. Perpustakaan Nasional
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton sekaligus Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X terkesan cengan cara ayahnya, HB IX mendidiknya saat masih muda. Sultan menuturkan semasa hidup HB IX bukanlah sosok yang suka membeda-bedakan perlakuan kepada orang. Termasuk kepada putra-putrinya.

"Namun saya tidak tahu, apa alasannya, begitu saya mahasiswa dari tahun 1967-1978, beliau (HB IX) meminta saya berada di Jakarta untuk membantu beliau," ujar Sultan kepada ratusan pramuka dalam peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia atau HB IX Day di Pagelaran Keraton Yogyakarta Rabu malam, 11 April 2018. Akibat permintaan HB IX itu, masa mahasiswa HB X lebih banyak dijalani di Jakarta daripada di Yogya tempatnya menempuh kuliah di Universitas Gadjah Mada.

Baca: Lampu Keraton Dipadamkan, Pramuka Peringati Kelahiran HB IX

HB X pulang ke Yogya ketika ada ujian. "(Pemikiran HB X saat itu tetap ikut ujian) lulus tidak lulus pokoknya belajar, gitu aja," ujar HB X.

Selama berada di Jakarta, hubungan Sultan dengan HB IX lebih formal seperti hubungan kerja. Komunikasi lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Jawa seperti ketika mereka berada di dalam keraton.

Baca: Abdi Rakyat, Sultan HB IX Dinilai The Real King

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menghabiskan waktu membantu ayahnya di Jakarta, HB X sudah sibuk. Namun HB IX kerap memintanya menangani sejumlah perusahaan bermasalah. HB X merasa tak pernah mendapat posisi bagus atau kursi enak seperti menangani perusahaan yang sudah berjalan baik dan lancar. “Saya tidak pernah dimasukkan ke perusahaan yang bagus-bagus milik beliau.”

"Pikiran saya saat itu HB IX sedang mendidik saya untuk (menangani) sesuatu yang sebenarnya nggak mungkin." Jika persoalan yang ditangani HB X di perusahaan itu selesai dengan baik, ia akan dipindah lagi ke perusahaan bermasalah yang lain.

Simak: Untuk Republik, Sultan HB IX Sumbang 6,5 Juta ...

Sultan mencontohkan saat ia diminta HB IX menangani Pabrik Gula Madukismo Yogya. Melihat kinerja Madukismo yang buruk dan terlalu lama merugi, HB X langsung meminta izin ayahnya mengganti seluruh direksi di pabrik itu. Alasan Sultan kala itu karena ia akan kesulitan membenahi jika direksi lama masih tetap dipertahankan. Usulan itu direspon HB IX dengan memberi jawaban mengambang, antara setuju dan tak setuju.

Untuk menghormati ayahnya, HB X kala itu menulis surat pengunduran diri untuk tidak menangani pabrik gula tersebut. HB IX terkejut lalu mengirim utusan dari Jakarta untuk menanyakan alasan HB X mundur. Karena mediasi itu tak berhasil, HB IX akhirnya yang datang dan berbicara langsung dengan HB X untuk mengetahui alasannya meminta penggantian direksi. "Usulan saya (mengganti direksi) akhirnya diterima beliau," ujar Sultan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

20 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


HUT UGM ke-74, Peran Besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX Dirikan Universitas Gadjah Mada

19 Desember 2023

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
HUT UGM ke-74, Peran Besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX Dirikan Universitas Gadjah Mada

Hari ini UGM genap berusia 74 tahun. Sultan Hamengkubuwono IX punya peran besar mendirikan Universitas Gadjah Mada.


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Sutan Sjahrir Bukan Pemuda Biasa, Sejarawan JJ Rizal Sebut Gibran Tak Sebanding Perdana Menteri Indonesia Pertama Itu

27 Oktober 2023

Sutan Sjahrir. Kemendikbud
Sutan Sjahrir Bukan Pemuda Biasa, Sejarawan JJ Rizal Sebut Gibran Tak Sebanding Perdana Menteri Indonesia Pertama Itu

Sutan Sjahrir bukan pemuda biasa, sejarawan JJ Rizal sebut ia menolak jika Gibran Disamakan Perdana Menteri Indonesia pertama itu.


Cucu Sultan Hamengkubuwuno IX, GKR Mangkubumi Siap Dicalonkan sebagai Ketua Kwarnas Pramuka

14 Oktober 2023

GKR Mangkubumi. Foto: Istimewa
Cucu Sultan Hamengkubuwuno IX, GKR Mangkubumi Siap Dicalonkan sebagai Ketua Kwarnas Pramuka

Ketua Kwarda Pramuka DI Yogyakarta, GKR Mangkubumi bersedia menjadi calon Ketua Kwarnas periode 2023-2028. Lantas, siapakah ia sebenarnya?


Peristiwa Langka Pernikahan 4 Putra Sri Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda, Begini Prosesinya

7 Oktober 2023

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
Peristiwa Langka Pernikahan 4 Putra Sri Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda, Begini Prosesinya

Kejadian langka terjadi ketika empat putra Sri Sultan Hamengkubuwono IX menikah di hadapan jenazahnya. Begini kisahnya yang terjadi 7 Maret 1988.


35 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Berpulang, Begini Kiprah Sang Pandu Agung Bapak Pramuka Indonesia

6 Oktober 2023

Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Istimewa
35 Tahun Sultan Hamengkubuwono IX Berpulang, Begini Kiprah Sang Pandu Agung Bapak Pramuka Indonesia

Selain terkenal karena perjuangannya dalam kemerdekaan Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga merupakan Bapak Pramuka Indonesia.


Prosesi Pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX, Hujan Tiba-tiba Turun di Washington dan Yogyakarta

2 Oktober 2023

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
Prosesi Pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX, Hujan Tiba-tiba Turun di Washington dan Yogyakarta

Pada Ahad, 2 Oktober 1988, Sultan HamengkuBuwono IX wafat. Profesi pemakamannya diantar ribuan orang hingga ke Makam Raja Imogiri.


35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

2 Oktober 2023

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

Tepat hari ini, Ahad, 2 Oktober 1988 silam atau 35 tahun silam, Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal di Washington DC, Amerika Serikat.


Penanda Bergabungnya 2 Kerajaan di Yogyakarta dengan NKRI 78 Tahun lalu

6 September 2023

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Penanda Bergabungnya 2 Kerajaan di Yogyakarta dengan NKRI 78 Tahun lalu

Sebelum menjadi provinsi, Yogyakarta memiliki pemerintahannya sendiri. Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman bergabung dengan RI pada 5 September 1945