INFO NASIONAL - Bank BJB setiap tahunnya menggelar ratusan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) di berbagai wilayah di Indonesia dan dalam berbagai program yang dilakukan untuk mendukung pembangunan Indonesia.
Kegiatan CSR Bank BJB tersebut terbagi dalam tiga bidang utama, yakni kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Hal tersebut menegaskan Bank BJB hadir sebagai agen perubahan nasional sesuai dengan tagline membangun Indonesia memahami negeri.
Baca Juga:
Salah satu program CSR yang rutin dilakukan setiap tahun adalah BJB Green School dan Kewirausahaan BJB. Tentu penerapan program tidak melulu secara brand, tapi juga terintegrasi dengan bisnis perusahaan.
Untuk realisasi program BJB Green School, pihak Bank BJB bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dalam mengembangkan teknologi biodigester pada pengelolaan sampah di sekolah. Sehingga sampah dapat dikelola menjadi sumber energi dari sistem penerangan dan gas sekolah. Kini Bank BJB sudah menjalin kerja sama dengan puluhan sekolah di Jawa Barat dan Banten.
Sedangkan, untuk program Kewirausahaan Bank BJB, rutin digelar sejak 2014. Program tersebut diisi pelatihan keterampilan di lima bidang usaha, salah satunya mencukur rambut serta desain grafis.
Baca Juga:
Hingga kini, Bank BJB telah melahirkan lima angkatan, yang terdiri atas 80 wirausaha baru di setiap angkatan, kemudian Bank BJB memberikan modal sesuai dengan jenis usaha terkait.
Untuk saat ini, Bank BJB tengah mengupayakan program Kampung BJB yang akan mengakomodir usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Perlu diingat jika kredit mikro menjadi pilar ketiga dalam bisnis Bank BJB. Hal tersebut perlu ditingkatkan agar Bank BJB dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah terkait.
"Kami cari kandidat wirausaha, lalu dibina dan diambil. Karena, masalah para wirausaha sederhana, yaitu tentang pengelolaan uang," ujar Senior Vice President Divisi Corporate Secretary Bank BJB Hakim Putratama.
Bank bjb Gelar Ratusan CSR bidang Kesehatan, Lingkungan, dan Pendidikan
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan akan segera memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat gempa di Tasikmalaya, Pangandaran, dan Ciamis, Jumat, 15 Desember 2017, pukul 23.47 WIB. Sejumlah bangunan, gedung sekolah, masjid, rumah, serta perkantoran rusak akibat gempa.
"SMA dan SMK negeri yang mengalami kerusakan tentu menjadi kewajiban provinsi memperbaiki dan kita akan perbaiki secara bertahap. Untuk sekolah swasta, kita cari skema lain melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Salah satunya dari Bank BJB,” katanya, Rabu, 20 Desember 2017.
Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter itu telah merusak beberapa bangunan. Menurut Ahmad, bangunan dengan rusak berat akan segera diperbaiki dengan pola bantuan CSR Bank BJB, antara lain Masjid Al Ihsan Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran; enam kelas madrasah aliyah, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis; perbaikan atap sekolah SMK Negeri 3 Kota Tasikmalaya, dan perbaikan atap Masjid Asy Syuhada Kota Tasikmalaya.
“Hari ini, saya bawa orang dari Bank BJB untuk memperbaiki masjid yang rusak di Pangandaran danTasikmalaya, madrasah aliyah juga rusak di Pamarican. Saya juga minta Bank BJB memperbaiki atap SMK Negeri 3 Tasikmalaya. Alhamdulillah BUMD telah ikut berkontribusi, semoga diikuti beberapa perusahaan lain,” ujarnya. (*)