TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Resor Bandung masih terus mendalami pemasok dan peracik miras oplosan yang telah merenggut nyawa puluhan warga Cicalengka, Kabupaten Bandung. Polisi baru menangkap dua tersangka yang diduga penjual miras oplosan itu pada Senin, 9 April 2018.
"Kami sudah tetapkan tersangka, ada dua inisial, JS dan AM, sebagai penjualnya. Ini mengarah ke pembuatnya dan masih dalam proses penyidikan," ujar Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Indra Hermawan di RSUD Cicalengka, Kabupaten Bandung, Senin.
Baca: Korban Miras Oplosan di Cicalengka Bandung Mencapai 20 Orang
Polisi masih mengejar satu tersangka berinisial C yang kini masih buron. C diduga menjadi distributor miras oplosan itu. Menurut Indra, dari tangan C, miras oplosan itu dijual kepada JS dan AM, yang nantinya dijajakan di warung kelontongannya di Jalan Bypass, Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Menurut Indra, polisi juga masih mencari peracik miras oplosan berupa ginseng berwarna kuning yang dikemas dalam botol air mineral itu. "Dari barang bukti yang sudah ada, kami menemukan botol yang ada sisa minumannya, kemudian kami ambil urine dan darah dari pasien," ujarnya.
Kedua tersangka itu diringkus polisi di Kampung Bojong Asih, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Senin siang. "TKP sedang kita lidik, ada dua TKP, yang satu di kolam, Kampung Bojong Asih yang dijadikan tempat untuk minum miras itu, kedua toko milik JS di bypass, Cicalengka," kata Indra.
Baca: Heboh Miras Oplosan: Mengapa Bisa Fatal? Ini Keterangan Ahli
Dalam sepekan, JS dan AM mendapatkan kiriman miras oplosan itu sebanyak 10 dus. Tiap dus berisi 24 botol miras oplosan. "Tiap dusnya dibeli penjual senilai Rp 340 ribu," kata Indra.
Dari keterangan korban yang selamat, kata Indra, efek yang dirasakan setelah menenggak miras oplosan itu langsung berdampak 10 menit kemudian. "Kalau dari keterangan pasien itu langsung minum, efeknya 10 menit saja. Ada yang lagi naik motor langsung jatuh," ucapnya.
Berdasarkan data dari RSUD Cicalengka hingga pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia akibat mengkonsumsi miras oplosan itu mencapai 20 orang. Namun jumlah pasien terus berdatangan menuju ruang IGD, RSUD Cicalengka. "Total pasien yang masuk hingga pukul 16.00 ini berjumlah 52 orang," ujar Dirut RSUD Cicalengka Yani Sumpena.