Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkali-kali Operasi, Novel Baswedan Sudah Mulai Bisa Melihat

image-gnews
Novel Baswedan. TEMPO/Rully Kesuma
Novel Baswedan. TEMPO/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang pengawal mengiringi langkah Novel Baswedan dari Masjid Jami Al Ihsan tak jauh dari rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Penglihatan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu masih berbayang pascaoperasi mata kiri akibat siraman air keras setahun lalu.

Satu pengawal menunjukan arah jalan Novel menuju gerbang rumahnya, sementara yang lain menjaganya dari belakang. "Soalnya saya belum terlalu jelas, kalau belum dibersihkan matanya, jadi ada dua bayangan. Jadi saya bingung, sebenarnya saya tidak terlalu suka dikawal," kata Novel saat ditemui Tempo di rumahnya pada Jumat, 6 April 2018.

Baca: Anggota Komisi Hukum Kritik Tim Pemantau Kasus Novel Baswedan

Di sela wawancara, Novel sambil menantikan kedatangan Rina Emilda, istrinya, untuk segera membantu membersihkan matanya dengan obat tetes mata jenis Dexamethasone . Sehari sebelumnya, ia baru pulang dari Singapura pascaoperasi tahap dua di mata kirinya.

Novel menjalani pengobatan mata di Rumah Sakit National Eye Centre, Singapura, setelah dua orang tak dikenal menyerangnya pada Sabtu, 11 April 2017. Dua orang menyerang Novel yang tengah berjalan pulang dari masjid setelah salat subuh. Ia disiram air keras di bagian wajah dan melukai matanya. Akibatnya, kedua mata Novel mengalami kerusakan. Mata kirinya kini tak bisa melihat sama sekali, sedangkan penglihatan mata kanannya buram.

Penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat kunjungan setelah terkena siraman air keras, di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Jakarta, 11 April 2017. TEMPO/Budi Setiyarso

Ketua Wadah Pegawai KPK itu baru pulang ke Indonesia pada 22 Februari lalu setelah hampir lebih dari 10 bulan berada di negeri singa. Mata kirinya diimplan total dan mata kanannya harus memakai hard lens untuk membantu penglihatannya.

Operasi Novel pada April ini diharapkan menjadi yang terakhir. Rina Emilda, sebelumnya, mengatakan sebenarnya dokter menyarankan Novel menjalani perawatan selama sebulan penuh pascaoperasi tahap dua. Operasi berjalan lancar, meskipun masih memerlukan waktu pemulihan lantaran adanya darah di antara lensa mata yang belum hilang pasca operasi. "Jadi penglihatan belum optimal," kata Rina.

Baca: Mata Kiri Novel Baswedan Bisa Lihat Bayangan Jari setelah Operasi

Namun mata Novel sudah mulai bisa melihat dibandingkan sebelum operasi. Ia bisa melihat bayangan jari digerakkan dan bayangan tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, Emil, sapaan akrabnya, mengatakan Novel juga masih memerlukan pengobatan untuk mata kanan yang mengalami penurunan. Kadang bisa melihat jelas, kadang sebaliknya. "Banyak juga problem yang harus diselesaikan di mata kanan tetapi akan ditangani setelah mata kiri optimal," ujarnya.

Novel pun mengakui kondisi tak stabil pada mata kanannya. "Yang kanan posisi stabil, tetapi cenderung menurun," ujarnya. Padahal, dokter tidak bisa mengambil tindakan untuk mata kanannya jika mata kiri juga belum stabil, bahkan menurun. "Kalau dua-dua, nanti enggak bisa lihat semua."

Penyidik KPK Novel Baswedan saat berbincang dengan awak media di kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 27 Februari 2018. Novel membahas operasi tahap dua pada mata kirinya yang akan dilakukan di Singapura pada akhir Maret 2018 mendatang. TEMPO/Dewi Nurita

Dexamethasone dan antibiotik menjadi obat wajib untuk Novel setiap hari, paling tidak untuk mencegah infeksi pada matanya. Novel beruntung pertumbuhan selaput sudah membuahkan hasil, meski ada goresan di kornea mata sehingga menutup selaput dan menimbulkan bercak putih. "Di kornea ada pembuluh darah yang muncul, itu jadi problem," kata Novel.

Novel pun hanya bisa menggunakan sebelah matanya untuk membaca. Ia sempat menggunakan kacamata baca, namun kemampuan penglihatan matanya malah sempat berkurang. Berdasarkan keterangan dokter, kata Novel, karena adanya carutan di kornea matanya. "Carutan akibat serangan kimia itu menimbulkan bercak putih di selaput kornea," kata dia. Carutan inilah yang berpotensi menyebabkan infeksi.

Ia pun berharap kondisinya makin membaik dan tidak memerlukan operasi lanjutan. "Kemarin operasi yang terakhir semestinya, meskipun segala sesuatu bisa terjadi," kata Novel.

Baca: Wakapolri: Progres Kasus Novel Baswedan sudah Disampaikan ke KPK

Seiring dengan proses penyembuhan yang dijalaninya, Novel juga berharap Presiden Joko Widodo bisa segera mengambil sikap tegas agar kasus penyerangannya bisa terungkap. Apalagi kasusnya sudah berjalan satu tahun.

Seperti yang sudah sering diungkapkannya, baginya kasus penyerangan ini bukan terhadap dirinya pribadi melainkan terhadap upaya pemberantasan korupsi. "Harapan saya presiden menepati janji, Presiden bilang akan melihat ini sebagai soal yang serius dan terkutuk," kata Novel Baswedan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

1 hari lalu

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan hadir untuk menyaksikan sidang perdana dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut Binsar Pandjaitan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jakarta, Senin, 3 April 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.


Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

1 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.


7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

13 hari lalu

Penyidik KPK, Novel Baswedan, saat tiba di Jakarta Eye Center  Menteng, Jakarta Pusat, 11 April 2017. Novel Baswedan dirujuk di Jakarta Eye Center untuk mendapatkan perawatan secara intensif guna menyembuhkan mata kirinya yang terluka parah, setelah dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. TEMPO/Imam Sukamto
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.


Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

43 hari lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.


Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

43 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.


Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

44 hari lalu

Mantan pimpinan KPK Abraham Samad dan Saut Sitomurang serta mantan Wamenkumham Denny Indrayana melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung KPKi, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Koalisi yang terdiri dari sejumlah tokoh pegiat antikorupsi itu mendesak dan menuntut Ketua KPK Firli Bahuri untuk dicopot dari jabatannya karena dinilai telah melakukan pelanggaran kode etik dan pelanggaran perilaku. TEMPO/Imam Sukamto
Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.


50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

44 hari lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.


Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

45 hari lalu

Penyidik nonaktif KPK Novel Baswedan mengikuti aksi anti korupsi di Jakarta, Selasa, 21 September 2021. Peserta aksi meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan pemecatan 57 pegawai KPK yang selama ini dinilai memiliki integritas tinggi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. ANTARA/M Risyal Hidayat
Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.


Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

46 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.


Terpopuler: Novel Baswedan Tak Habis Pikir Penyidik KPK Geledah Rutan KPK, Syafiq Basalamah Janji Tak Singgung Amaliyah NU

52 hari lalu

Aktivis antikorupsi antara lain Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Novel Baswedan, Sujanarko, Harun Al Rasyid di Gedung KPK setelah Ketua KPK Firli Bahuri ditetapkan Polda Metro Jaya sebagai tersangka dalam kasus pemerasan SYL, pada 23 November 2023. TEMPO/S. Dian Andryanto
Terpopuler: Novel Baswedan Tak Habis Pikir Penyidik KPK Geledah Rutan KPK, Syafiq Basalamah Janji Tak Singgung Amaliyah NU

Berita terpopuler di Top 3 Metro memuat laporan tentang tanggapan Novel Baswedan soal penyidik KPK yang menggeledah rutan KPK.