TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman senang Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi gerakan #2019GantiPresiden dengan santai. Ia justru heran dengan tanggapan pendukung atau relawan Jokowi yang menanggapinya berlebihan.
"Kenapa ada sebagian pendukung pak Jokowi yang merespon berlebihan? Pak Jokowi aja santai," kata Sohibul seusai menghadiri acara Pelatihan Perempuan Siaga Dasar (Latansa) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta pada Ahad, 8 April 2018.
Baca: Singgung Indonesia Bubar 2030, Jokowi: Pemimpin Harus Optimistis
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan gerakan #2019GantiPresiden sama dengan gerakan 'Jokowi Dua Periode' yang dilakukan oleh relawan-relawan Jokowi. "Kenapa yang ini (#2019GantiPresiden) enggak boleh," ujarnya.
Sohibul mengatakan gerakan #2019GantiPresiden adalah hal yang wajar dalam demokrasi dan bukan suatu kejahatan. Masyarakat justru menyambut positif dengan munculnya berbagai macam pernak pernik seperti kaus dengan tulisan #2019GantiPresiden. "Saya kira masyarakat denyutnya ingin perubahan," kata dia.
Baca: Jokowi: Kaus Gerakan #2019GantiPresiden Tak Bisa Ganti Presiden
Gerakan #2019GantiPresiden menjadi viral setelah Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera mengenakan gelang bertuliskan kalimat itu dalam sebuah acara di televisi. Mardani menilai gerakan ini untuk mendidik masyarakat dalam berpolitik.
Gerakan ini dianggap sebagai antitesis dari gerakan yang sudah bergulir, yaitu Jokowi Dua Periode. Menurut Mardani, demokrasi memerlukan kompetisi bila ingin berjalan lebih baik.
Presiden Jokowi telah menanggapi gerakan #2019GantiPresiden saat bertemu dengan relawannya di Bogor pada Sabtu, 7 April 2018. Menurut Jokowi, gerakan mencetak kaus seperti itu tidak akan mampu mengganti presiden. "Masa kaus bisa mengganti presiden?" kata dia.