TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendukung rencana pemerintah menyelidiki potensi pelanggaran yang dilakukan Facebook. Pernyataan ini dikeluarkan AMSI terkait dengan kemungkinan bocornya data 1 juta pengguna Facebook asal Indonesia.
"AMSI mendukung rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meminta Polri menyelidiki potensi pelanggaran keamanan data pribadi oleh Facebook," kata Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut dalam siaran pers, Jumat, 6 April 2018.
Baca: Data Facebook Bocor, APJII Ingin Media Sosial Indonesia Muncul
Sebelumnya, Facebook memberikan penjelasan mengenai kemungkinan bocornya data 1 juta pengguna Facebook asal Indonesia. Di seluruh dunia, diperkirakan tak kurang dari 87 juta data pengguna Facebook juga bocor. Skandal ini melibatkan lembaga konsultan politik, Cambridge Analytica.
Data itu kemudian digunakan untuk mendesain iklan politik yang mampu mempengaruhi emosi pemilih. Cambridge Analytica bahkan menyebarkan isu, kabar palsu, dan hoax untuk mempengaruhi pilihan politik warga.
Wenseslaus mengatakan kemunculan kasus ini sangat sensitif. Apalagi terjadi pada tahun politik ketika warga Indonesia bersiap memilih kepala daerah, anggota parlemen, dan presiden.
Karena itu, kata Wenseslaus, AMSI mengeluarkan empat imbauan terkait dengan kasus ini. Pertama, meminta pemerintah menjamin keamanan data pribadi warga dan memastikan tidak ada penyalahgunaan data itu untuk kepentingan politik dalam pemilihan umum.
Baca: Zuckerberg Tanggapi Komentar CEO Apple tentang Skandal Facebook
Kedua, meminta Dewan Perwakilan Rakyat mempercepat pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Ketiga, mengimbau Facebook memperbaiki mekanisme perlindungan data pribadi penggunanya serta mengidentifikasi dan menghapus konten hoax, hate speech, serta konten suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), yang beredar di platformnya.
Keempat, meminta Kepolisian Republik Indonesia menyelidiki benar atau tidaknya data sejuta pengguna Facebook Indonesia bocor sebagaimana ramai diberitakan media massa.
Wenseslaus menuturkan, sebagai organisasi yang menaungi pengelola media-media siber yang profesional, berintegritas, dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, AMSI siap bekerja sama dengan semua pihak. "Upaya ini untuk membantu meningkatkan kredibilitas informasi yang disebarkan melalui media sosial," ujarnya.