TEMPO.CO, MEDAN -- Tim Penyidik Polda Sumatera Utara mengaku kesulitan memeriksa Kompol Fahrizal, Wakil Kapolres Lombok Tengah yang menembak adik iparnya hingga tewas. Juru Bicara Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Rina Sari Ginting mengatakan, kondisi psikologis Kompol Fahrizal terlihat belum stabil dan terlihat linglung.
"Sampai saat ini tersangka belum kita periksa. Karena dia masih terlihat linglung" kata Juru Bicara Polda Sumut Komisaris Besar Rina Sari Ginting saat dikonfirmasi pada Jumat, 6 April 2018.
Menurut Rina, sejak konferensi pers kemarin, Kompol Fahrizal sudah menunjukkan gejala linglung. Padangan matanya terlihat kosong dan tidak fokus. Saat ditanyai oleh Kapolda, Kompol Fahrizal juga lebih banyak diam.
BACA: Tembak Mati Adik Ipar, Kompol Fahrizal Tak Sesali Perbuatannya
Meskipun begitu, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya, polisi berhasil mengamankan berbagai barang bukti seperti sepucuk pistol jenis revolver, 6 butir selongsong amunisi, 1 butir proyektil, Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri dan kartu senjata api.
Selain itu, penyidik juga telah memeriksa empat orang keluarga sebagai saksi. Sedangkan jenazah Jumingan, adik ipar Kompol Fahrizal yang menjadi korban telah dibawah ke Kabupaten Asahan untuk dimakamkan keluarga.
Namun pihaknya belum bisa merincikan hasil penyidikan lainnya.
"Kita masih dalami terus. Tapi untuk pra rekonstruksi, masih belum tau kapan digelar", sebut Rina.
Sebelumnya diberitakan, Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Fahrizal menembak mati adik iparnya sendiri. Peristiwa tersebut terjadi dirumah orang tua mereka, tepatnya di Jalan Tirtosari Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan.
IIL ASKAR MONDZA