TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menganggap wajar rencana unjuk rasa Persaudaraan Alumni 212 untuk memprotes puisi Sukmawati Soekarnoputri.
"Menurut saya itu hak untuk menyatakan sikap setiap orang, yang penting tertib, damai dan sesuai koridor hukum," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan pada Kamis, 5 April 2018.
Baca Juga:
Baca: Respon Puisi Sukmawati, Alumni 212 Gelar Unjuk Rasa
Persaudaraan Alumni 212 akan berunjuk rasa pada Jumat, 6 April 2018. Aksi dilakukan karena puisi yang dibacakan oleh Sukmawati pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya itu dianggap telah menodai agama Islam. Dalam puisinya Sukmawati membandingkan soal cadar dengan konde dan azan dengan kidung.
Tak cuma unjuk rasa, bentuk protes terhadap Sukmawati juga berbuntut proses hukum. Beberapa pihak telah melaporkan Sukmawati ke kepolisian. Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengatakannya sebagai hak masyarakat.
Baca: Sukmawati Menangis Minta Maaf, Ketua MUI: Ada Kesungguhan
Selain itu, langkah hukum dinilai Fadli sebagai langkah efektif agar kejadian serupa tidak terulang. "Jangan sampai melakukan tindak pidana, minta maaf, lalu selesai," ujarnya.
Setelah muncul gelombang protes, Sukmawati meminta maaf karena puisinya telah menimbulkan kontroversi di masyarakat dan dianggap melecehkan Islam. Putri dari Proklamator Soekarno itu mengaku tidak bermaksud menghina.
Fadli pun mengapresiasi permintaan maaf dari Sukmawati Soekarnoputri. Fadli mengatakan permintaan maaf itu penting karena puisi Sukmawati telah menyebabkan ketersinggungan yang luas. "Bagus ada langkah minta maaf dan klarifikasi," kata dia.