TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyerahkan Besuk Kiamat kepada keluarga besan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Didit Supriyadi. Dia menyerahkan itu beberapa saat sebelum jenazah diberangkatkan ke pemakaman.
Besuk Kiamat merupakan sebuah program yang diperuntukkan bagi warga yang tengah berduka lantaran keluarganya meninggal. Program itu merupakan kependekan dari Bela Sungkawa, Kirim Akta Kematian.
Baca: Pemakaman Besan Jokowi, Ibu Negara dan Wali Kota Surakarta Hadir
Rudyatmo menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) kepada istri almarhum Didit, Sri Partini. "Tentunya dengan status yang telah berubah menjadi janda cerai mati," katanya.
Program tersebut telah diluncurkan sejak September tahun lalu. "Ini merupakan sebuah inovasi di bidang pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Dalam program tersebut, warga yang tengah dirundung duka lantaran kematian tidak perlu lagi mengurus akta kematian. "Pemerintah yang harus proaktif untuk mengurus dan mengantarkannya hingga ke rumah," katanya.
Menurut Rudyatmo, pelayanan itu tidak hanya diterima oleh keluarga besan Jokowi. "Sudah sering kami berikan, yang menyerahkan bisa saya, camat ataupun lurah," katanya.
Program tersebut pernah membawa Surakarta terpilih sebagai salah satu kota paling inovatif. Penghargaan itu diserahkan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo Kepala Wali kota FX. Hadi Rudyatmo dalam acara Inovative Government Award (IGA) pada akhir tahun 2017.
Besan Jokowi, mertua Gibran Rakabuming Raka, meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi Solo pada Selasa, 3 April 2018. Dia menjalani perawatan sejak Maret lalu. Hanya saja, pihak rumah sakit enggan menyebutkan penyakit yang diderita Didit dengan alasan kerahasiaan pasien. Jenazah ayah istri Gibran, Selvi Ananda, dimakamkan di tempat pemakaman umum Purwoloyo, Solo, sehari kemudian.