TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono berencana membentuk pos permanen di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Pos itu akan dijaga oleh tim gabungan TNI dan polisi.
Mulyono menuturkan, pembentukan pos ditujukan untuk mencegah distrik tersebut kembali dikuasai Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). "Itu kesalahan yang kemarin. Waktu kami membebaskan, kampungnya ditinggal pergi sehingga diduduki mereka lagi," kata Mulyono di Kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu, 4 April 2018.
Baca: Bentrok Senjata di Banti Papua, Seorang Prajurit TNI Tewas
Sejak Ahad, 1 April 2018 terjadi baku tembak di Distrik Tembagapura. Situasi mulai mereda lantaran tentara gabungan sudah menguasai empat kampung di distrik tersebut. Mulyono mengatakan kampung itu antara lain Utikini, Banti 1, dan Banti 2. Di sanalah pos permanen yang akan dijaga tim dari TNI dan Polri akan dibangun.
Baca: KNPB Bantah Bakal Ada Deklarasi Kemerdekaan Republik Papua Barat
Ke depan, kata Mulyono, satuan tugas yang beroperasi di Papua akan memberdayakan operasi intelijen sebagai operasi pokok. "Kalau kita di Papua bergerak tanpa informasi, akan sia-sia belaka. Medannya sangat berat," ujarnya. Pergerakan akan didukung juga oleh operasi teritorial dan operasi tempur.
Mulyono memastikan operasi tentara gabungan di Distrik Tembagapura, Papua, dilakukan demi keamanan masyarakat dan tak membuat mereka takut. "Kami melindungi warga kok supaya warga bisa hidup enak, tenang. Nanti di situ kan ada jalan-jalan yang kami amankan supaya masyarakat bisa melakukan aktivitas," ujarnya. Dia juga menyatakan masyarakat di sana menyambut baik tentara yang bertugas.