TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat Islam yang merasa tersinggung dengan puisi 'Ibu Indonesia' memaafkan Sukmawati Soekarnoputri. Lukman berujar dirinya telah berbicara dengan Sukmawati, dan ia menyatakan tidak ada niat dari putri Presiden Soekarno itu untuk melecehkan Islam.
Lukman menjelaskan dirinya telah meminta agar Sukmawati secara terbuka meminta maaf. "Sebaliknya, kita juga bisa memaafkan terhadap apa yang dibuat oleh ibu Sukmawati dengan puisinya itu. Jadi saling memaafkanlah," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2018.
Baca juga: Guruh Nilai Puisi Sukmawati Soekarnoputri Tak Menyinggung SARA
Lukman menuturkan puisi itu adalah ekspresi dari apa yang ada di benak pikiran Sukmawati. "Jadi sama sekali tdak ada tendensi atau niatan atau yang negatif kepada umat Islam," ucapnya.
Akibat puisinya itu, Sukmawati dilaporkan oleh sejumlah pihak ke polisi atas dugaan penistaan agama Islam. Namun Lukman meminta masyarakat tidak mudah membawa ke ranah hukum tiap ada perbedaan pandangan.
"Kita ini kan masyarakat yang penuh kekeluargaan, saling toleransi, menghormati, menghargai pandangan yang beragam, dan kita saling memaafkan," kata Lukman Hakim.
Baca juga: Ramai-ramai Melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polisi
Ia berharap dari budaya saling memaafkan itu bisa meredam gejolak atau masalah lain yang tidak diperlukan. Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini mengatakan jika kedua belah pihak saling memaafkan, hal ini menunjukkan bahwa perbedaan terhadap hal yang tidak terlalu prinsipil bisa diselesaikan dengan dialog. "Akan indah sekali," katanya.
Sukmawati Soekarnoputri dalam konferensi persnya menyatakan tak berniat menghina umat Islam lewat puisinya. Menurut Sukmawati, ia membacakan puisi itu sesuai tema acara hari itu di Indonesia Fashion Week.