Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Sejarah Bahari Susanto Zuhdi Angkat Buton yang Terabaikan

image-gnews
Ahli sejarah bahari Universitas Indonesia Susanto Zuhdi bersama sejarawan Taufik Abdullah di Jakarta, 2017. Tempo/Ali Anwar
Ahli sejarah bahari Universitas Indonesia Susanto Zuhdi bersama sejarawan Taufik Abdullah di Jakarta, 2017. Tempo/Ali Anwar
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Ahli sejarah bahari Indonesa, Prof. Dr. Susanto Zuhdi, meluncurkan dan mendiskusikan buku terbarunya, Sejarah Buton Yang Terabaikan: Labu Rope Labu Wana, di Auditorium Gedung IV Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, pagi ini. Buku Suzanto akan dibahas oleh Tommy Christomy, Dedi S. Adhuri, dan Kasijanto.

Susanto mengatakan, wilayah bagian timur Indonesia merupakan kawasan laut paling luas dan jumlah pulau paling banyak, hal ini dibuktikan dengan fakta geografis, betapa luasnya studi sejarah maritim di wilayah ini dapat dilakukan. “Dari segi pembangunan nasional, untuk menyejahterakan bangsa, betapa besar potensi kelautan yang dapat dimanfaatkan,” kata Susanto kepada Tempo, Selasa malam, 3 April 2018.

Namun faktanya, kata Susanto, kawasan timur Indonesia masih terabaikan. Harga-harga barang kebutuhan hidup semakin ke timur semakin mahal, karena transportasi laut masih jauh dari memadai untuk menghubungkan bagian barat ke timur Indonesia.

Meskipun sering disebut bahwa Makassar merupakan "pintu gerbang" ke timur, akan tetapi pengangkutan barang kebutuhan masyarakat masih banyak dilakukan dari Pelabuhan Surabaya. Ketimpangan pembangunan Jawa dan luar Jawa apalagi dengan bagian timur Indonesia dalam perspektif historis telah berjalan lama.

Berangkat dari kegelisahan itu, alumnus Jurusan Sejarah FIB Universitas Indonesia  mengangkat wilayah Indonesia timur sebagai topic disertasinya, yang kemudian dibukukan. “Saat ini Pulau Buton belum diangkat sebagai suatu rekonstruksi, sementara orang tahunya Goa, Ternate, Bune, dan sebagainya,” kata Susanto.

Padahal, ujar Susanto, Kepulauan Buton memiliki karakteristik yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan. Tapi kondisi Buton saat ini seperti terombang-ambing dalam tekanan dan ekspansi antara Ternate dan Goa. “Karena Buton, jalur strategis ke maluku, karena posisi buton tuh berada diantara goa dan ternate,” kata Susanto.

Selain strategis sebagai jalur perdagangan, masyarakat Buton juga memiliki kepiawaian dalam melaut sehingga memiliki peran sangat penting dalam menghubungkan pulau-pulau di wilayah timur. “Jadi, peran pertama masyarakat Buton adalah kemampuannya berlayar, bukan hanya Bugis dan Makassar. Potensi itu yang dibutuhkan bangsa kita sekarang,” ucap Susanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam bukunya juga, Susanto menceritakan tentang sejarah Buton hingga kedatangan VOC pada abad ke-17. Banyaknya tekanan dari luar, membuat masyarakat Buton memiliki kemampuan dalam memprediksi ancaman dari luar. “Buku ini menceritakan pertama sejarah lokal, karena dulu Buton menguasai jalur-jalur pelayaran di Indonesia timur. Kemudian dia menjadi pelaut yang menghubungkan pulau-pulau, nah itukan integrasi bangsa melalui maritim,” kata Susanto.

Namun, Susanto menyangankan, saat ini sedikit sekali anak muda yang mau meneruskan warisan nenek moyangnya sebagai pelaut. Penyebabnya, pemerintah setempat abai terhadap pendidikan serta kurang memadainya teknologi melaut.

“Makanya saya coba untuk menuliskan buku ini agar, misinya adalah Indonesia memiliki kesadaran ruang, ruang sejarah, kehidupan, dan geografi. Kesadaran itu dinilai penting karena kita memiliki nilai nilai yang mempersatukan kita sebagai bangsa, yakni peran maritim,” kata Susanto.

Sehingga, kata Susanto, buku sejarah ini dianggap penting karena memilki refleksi, yakni Buton dan kesadaran pada ruang sejarah. “Jadi sejarah itu bukan hanya sebagai masa lampau tapi juga masa lampau yang memberikan inspirasi, motivasi, dan pelajaran bagi masa kini dan mendatang,” ujar Susanto

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | ALI ANWAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Festival Musim Semi di Cina. Xinhua
Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

14 Januari 2024

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada media ketika mengunjungi Rumah Susun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Ahad, 14 Januari 2024. Dalam kunjungannya itu, Hasto juga membagikan telur kepada warga setempat. Tempo/ Adil Al Hasan
Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

Mengingat pentingnya sejarah itu, Hasto mengungkap pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Monumen Peristiwa Situjuah di Nagari Situjuah Batua, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam


Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMA 91 Jakarta Timur
Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.


Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

26 Desember 2023

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari. Foto: Canva
Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari.


Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

22 Desember 2023

Ada banyak rekomendasi kado untuk hari ibu yang unik. Tidak melulu memberi bunga atau baju, Anda bahkan bisa memberikan kado dalam bentuk investasi. Foto: Canva
Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Ibu 22 Desember berawal dari Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 hingga mencetuskan para perempuan untuk menyatukan diri.


Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

22 Desember 2023

Logo Persib Bandung. (persib.co.id)
Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

Berikut adalah alasan Persib Bandung mengubah tanggal lahirnya menjadi 5 Januari 1919.


6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

26 November 2023

Teluk Ha Long masih menjadi destinasi utama di Vietnam, usai pelonggaran karantina wilayah. Wisatawan domestik mengunjungi kawasan tersebut, usai karantina dibuka. Foto: @rjoey
6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

Berlayarlah di sepanjang Teluk Halong atau lakukan perjalanan sehari ke Provinsi Ninh Binh untuk menjelajahi gua selama berkunjung ke Hanoi Vietnam.


Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Dua arkeolog meneliti arsitektur benteng pertahanan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu Selatan dengan cara ekskavasi atau penggalian pada Kamis (16/11/2023). Diketahui ekskavasi juga pernah dilakukan pada 1995. ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan Seribu
Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.