TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan kebijakan-kebijakan Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla hasil blusukan dan silaturahmi dengan para ulama.
“Saya sampaikan bahwa saat ini Presiden Joko Widodo juga terus menerus berkomunikasi dengan para ulama untuk memahami apa aspirasi para ulama terhadap bangsa ini, itu diserap," kata Wiranto di Demangan Bangkalan, Jawa Timur dalam keterangan Sabtu, 31 Maret 2018.
Menurut Wiranto Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus blusukan untuk mendengarkan suara rakyat agar dapat menyaksikan langsung apa yang dirasakan.
Salah satu contoh menurut Wiranto, dari kebijakan di sisi ekonomi, yaitu pembangunan ekonomi syariah. Di mana saat ini Bank Syariah memiliki aset mencapai Rp 432 triliun. Dari situ dapat dibuka Bank Wakaf Mikro untuk pemberian kredit usaha rakyat.
“Itu saya kira yang bisa kita lakukan tatkala ulama dan umara itu bersatu,” ujar Wiranto.
Hal tersebut disampaikan Wiranto saat mewakili Jokowi dalam acara Musyawarah Besar I Alumni dan Simpatisan Syachonah Moh. Cholil (ASSCHOL).
Lebih lanjut Wiranto berharap kesadaran yang dirintis oleh KH. Moch. Cholil tentang kependidikan di pondok pesantren bisa ditularkan generasi penerus. Wiranto mengatakan dulu KH. Moch. Cholil tidak tunduk terhadap penjajahan Belanda. Menurut Wiranto, jika dulu tantangannya penjajahan Belanda, maka ancaman yang saat ini dihadapi Indonesia sangat banyak.
“Modalnya apa? Kalau dulu persatuan sekarang juga persatuan, ukhuwah wathoniyah,” kata Wiranto. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Arief P. Moekiyat.