TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masjid ke depan dilengkapi dengan kegiatan pendidikan dan pengajian yang moderat. Pasalnya, Islam di Indonesia adalah Islam moderat yang sering dijadikan pembelajaran bagi bangsa lain.
"Itulah harapan kita semua. Semoga pada sore ini masjid sebagai rumah Allah jadi bermanfaat bukan (hanya) fisik tapi manfaat rohani dan lainnya," katanya dalam sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid AT-Thohir di Cimanggis, Depok, Sabtu, 31 Maret 2018.
Kalla bersyukur masjid di Indonesia berperan sebagai pemersatu umat. Hal ini lantaran masjid di Indonesia milik masyarakat dan dikelola serta diisi secara bersama-sama.
Baca juga: Saat Bahas Stunting, Jusuf Kalla Sindir Menteri Tidak Kompak
Ia tidak memungkiri jika di Indonesia ada umat Islam yang berpikiran radikal. Namun hal itu tidak sampai ikut mempengaruhi kebijakan pengurus masjid lantaran dimiliki masyarakat bersama. "Inilah esensi kenapa Indonesia aman dari pikiran tidak modern," ujarnya.
Selain itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia ini meminta masyarakat mau memakmurkan masjid di lingkungannya. Harapannya ke depan, masjid-masjid itu bisa berbalik memakmurkan masyarakat.
Kalla menjelaskan, fungsi masjid memang sebagai tempat umat beribadah. "Tapi juga masjid harus punya fungsi sosial kepada jemaahnya. Masjid harus kita makmurkan, tapi juga memakmurkan masyarakat," ucapnya.
Di zaman Rasulullah SAW, kata Kalla, masjid selain menjadi tempat ibadah, digunakan pula untuk hal lain. Masjid menjadi tempat untuk berdiskusi, pelayanan kesehatan, pengembangan pendidikan, hingga mengatur strategi berperang.
Baca juga: Jusuf Kalla Akan Minta Ustad Abdul Somad Dakwah Soal Stunting
Sedangkan pada zaman sekarang, fungsi masjid dominan sebagai tempat ibadah. Kegiatan lain dilakukan di tempat lain yang sesuai peruntukannya.
"Tapi yang harus dilakukan (sekarang) adalah masjid mensejahterakan sekitarnya. Sejahtera rohani dan ekonomi sehingga masjid bisa memakmurkan masyarakatnya," kata Jusuf Kalla.
Masjid AT-Thohir dibangun oleh pengusaha Thohir bersaudara, yaitu Hireka Vitaya, Garibaldi Thohir, dan Erick Thohir. Menurut Erick, pembangunan Masjid ini dipersembahkan untuk mendiang orang tua mereka, Mochamad Teddy Thohir.