TEMPO.CO, Lumajang - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan batas aman pendakian Gunung Semeru sekitar satu kilometer dari puncak Semeru, Mahameru atau di Pos Kalimati. Rekomendasi ini disampaikan sehubungan dengan potensi besar jatuhan piroklastik di puncak Mahameru yang bisa membahayakan keselamatan pendaki yang abai atau menerabas batas pendakian.
Jatuhan piroklastik itu bisa berupa bom vulkanik dengan ukuran material 63,3 milimeter, lapili, dan abu. Jatuhan piroklastik itu bisa sangat membahayakan keselamatan pendaki yang mendekat ke kawah Jonggring Seloka. "Orang tidak akan bisa lari menghindar dari jatuhan piroklastik itu," ujar petugas Pos Pengamat Gunung Semeru di Gunung Sawur Liswanto dalam rapat koordinasi pembukaan pendakian Semeru di Lumajang, Kamis, 29 Maret 2018.
Baca:
Pendakian Gunung Semeru Dibuka Awal April
Gunung Semeru Dibuka, Pendakian Hanya Boleh ...
Liswanto tidak memungkiri fakta akan adanya pendaki yang menerabas batas aman pendakian untuk kemudian mendaki ke Puncak Mahameru. "Itu sudah di luar wewenang kami," kata Liswanto dalam rapat.
Hal senada juga dikatakan Pelaksana Harian Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) di Kabupaten Lumajang, Budi Mulyanto. "Kami tidak bisa mengunci atau melarang keras pendaki."
Jumlah personil TN BTS yang terbatas menjadi kendala mengawasi pendaki yang nekat ke puncak Semeru atau Mahameru. Karena itu otoritas TN BTS tidak bertanggungjawab atas pendaki yang mengabaikan ketentuan batas pendakian.
Baca juga: Gunung Semeru Gugurkan Material Pijar, Warga ...
Seperti diberitakan, Otoritas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) memutuskan membuka pendakian Gunung Semeru Rabu mendatang, 4 April 2018. Keputusan itu berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Pembukaan Pendakian Semeru digelar Kamis siang, 29 Maret 2018 di Lumajang.
Pelaksana Harian Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah II TN BTS di Kabupaten Lumajang, Budi Mulyanto mengatakan rekomendasi PVMBG mengenai batas pendakian itu sebagai upaya mencapai zero accident pada pembukaan pendakian 2018. “Pendaki dimohon untuk mematuhi larangan itu.”